Hari Kedua Tidur di Hotel Balikpapan
Artikel sebelumnya:
- https://www.kompasiana.com/suevaluasi-dan-refleksi-program-sekolah-penggerak-angkata-pertama-bagian-1
- evaluasi-dan-refleksi-program-sekolah-penggerak-angkatan-pertama-bagian-2
- program-sekolah-penggerak-angkatan-pertama-dalam-evaluasi-bagian-1
Ruang berpendingin (ber-AC) memang kurang baik bagi kesehatan. Suhu yang cenderung lebih dingin daripada suhu kamar pada umumnya dapat membuat tubuh agak menggigil. Namun, apa boleh buat. Jika AC dimatikan udara di kamar akan terasa panas.
Untuk menghangatkan badan, saya sudah terbiasa minum kopi sebelum pukul enam pagi. Kopi yang saya minum adalah kopi ginseng yang saya bawa dari rumah. Saya kurang suka dengan kopi yang disediakan pihak hotel di kamar. Menurut hemat saya, kopi yang ada di dekat teko pemanas terlalu pahit. Aromanya juga kurang cocok bagi saya.
Sambil menikmati kopi, saya mengingat-ingat kegiatan semalam di ruang pertemuan hotel. Dua pejabat BGP (Balai Guru Penggerak) Kalimantan Timur berbicara di depan, dekat spanduk untuk mereview kegiatan Sekolah Penggerak Angkatan Pertama yang sudah berjalan satu setengah tahun.
Kedua pejabat BGP itu menceritakan hal-hal yang sudah dilakukan untuk Sekolah Penggerak, mulai dari orientasi, PMO, Loka Karya, Coaching, dan kegiatan yang lain. Fasilitator PSP 1 yang hadir banyak memberikan masukan untuk berbagai kegiatan itu. Hal yang cukup lama menjadi perbincangan adalah kegiatan PMO yang dilakukan secara daring. Kegiatan yang dilakukan antara fasilitator PSP dengan kepala sekolah dan guru serta pengawas pendamping tersebut berguna untuk membahas hal-hal yang sudah dilaksanakan oleh sekolah penggerak. Tentu kendala yang dihadapi dibicarakan bersama.
Hal yang dievaluasi terkait waktu pelaksanaan PMO. Terkadang pagi, siang, sore, bahkan malam hari. Hal itu terjadi karena kesibukan kepala sekolah dan fasilitator yang sering bertabrakan dengan jadwal PMO. Dengan alasan itu, jadwal digeser sehingga pelaksanaan menyesuaikan waktu longgar yang disepakati.
Perbincangan pada pertemuan hari Rabu, 21 Desember 2022 malam sangat hangat. Masing-masing peserta dapat mengenang kembali perjalanan sekolah penggerak yang sudah dilewati.
***
Menjelang pukul setengah tujuh pada pagi hari Kamis, 22 Desember 2022, saya mengajak Pak Puji turun ke lantai satu untuk sarapan. Panitia (pada malam hari sebelumnya) menyampaikan bahwa sarapan sudah bisa dimulai pukul enam pagi.
Kue-kue yang lembut saya pilih untuk sarapan. Pada pagi hari memang enak makan yang empuk-empuk. Minuman pun saya pilih yang cocok, yaitu jus buah. Suasana ruang tempat sarapan mulai ramai. Peserta kegiatan yang cukup banyak membuat ruang makan tidak dapat menampung semua peserta sekaligus. Untuk itu, peserta yang sudah selesai makan akan segera meninggalkan tempat. Hal itu untuk memberikan kesempatan peserta lain yang akan duduk untuk makan.