Kepsek SMP Kab. Balangan, Kalsel Berkunjung ke PPU, Kaltim
Hari Senin tanggal tujuh November 2022, saya, Suprihadi, selaku pengawas pembina SMP 1 PPU berkunjung untuk memantau persiapan sekolah itu dalam menerima tamu dari Kabupaten Balangan, Kalsel. Setelah memarkir sepeda motor kesayangan, saya segera memperhatikan beberapa staf sekolah yang sedang memasang atap seng pada sebuah gazebo.
Beberapa orang terlibat dalam proses pemasangan atap baru itu. Setelah mengamati sejenak, saya segera melangkahkan kaki menuju pintu masuk. Ada pemandangan menarik yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Ada spot yang cantik untuk berfoto ria.
"Saya fotokan, Pak!"
Terdengar suara petugas resepsionis yang mengetahui keinginan saya. Segera saya lepaskan tas punggung dan jaket hitam. Posisi duduk pun saya pilih agar tulisan "SMPN 1 PPU" terlihat jelas dan hiasan yang membentuk hati (love) dapat menjadi latar.
Setelah berfoto saya melihat-lihat bangunan di dekat atau di samping tempat saya berfoto itu. Ada tempat pengolahan kompos yang diberi label "Rumah Kompos". Ada alat sederhana untuk menghancurkan sampah dan beberapa ember bertutup warna hitam.
Sampah organik memang perlu diolah agar dapat dijadikan pupuk tanaman. Dengan memanfaatkan sampah yang ada di sekitar sekolah, pengeluaran untuk membeli pupuk dapat ditekan.
Hari Selasa tanggal delapan November 2022 cuaca sangat cerah. Saya mengenakan kemeja batik seragam APSI hitam menuju SMP 1 PPU. Suasana halaman sekolah agak berbeda dari hari biasanya.
Pada halaman yang biasa untuk parkir kendaraan telah diubah menjadi tempat "pameran" produk atau karya siswa. Ada beberapa tenda mini yang masing-masing menampilkan produk yang merupakan hasil olah kerajinan dan produk makanan/minuman menyehatkan.
Ada produk berupa talenan yang diberi lukisan menarik. Alat terbuat dari papan kayu itu dihiasi lukisan dengan warna-warni yang serasi. Dua penjaga stan pameran yang memakai baju adat terlihat malu-malu menjelaskan nama produk dan kreativitas yang dilakukan.
Pada tenda lain, ada produk jamu yang dikemas dalam botol kaca dan botol plastik. Jamu beras kencur dan jamu jahe. Dua penjaga stan itu terlihat agak malu-malu juga. Pakaian adat yang dikenakan mungkin terasa kurang nyaman karena jarang-jarang dipakai.