Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Hari Sabtu Jangan Menggerutu!

Diperbarui: 5 November 2022   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Hari Sabtu Jangan Menggerutu!

Dalam satu pekan ada tujuh hari. Pada hari apa Anda sering tidak suka? Bagi para pekerja yang libur pada hari Ahad, ada yang menggerutu saat hari Senin akan segera tiba. Mengapa menggerutu? Tentu akan merasa "bosan" dengan rutinitas pekerjaan.

Berbeda dengan orang yang bukan pekerja kantoran. Ia akan leluasa menentukan kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat.

Pada hari Sabtu tanggal lima November 2022 saya melakukan aktivitas khas hari libur. Selain rutin mencuci pakaian pribadi secara manual, terlebih dahulu saya meyetrika pakaian. Dua hari terakhir saya mencuci tetapi pakaian belum disetrika. Saat libur kerja inilah saya dapat menyetrika dengan agak santai.

Selesai urusan menyetrika dan mencuci pakaian pribadi, saya berencana untuk ke Kantor Pos. Kewajiban bulanan harus segera ditunaikan. Tiga tagihan rekening harus diselesaikan: listrik, air PDAM, dan langganan internet IndiHome.   

Perjalanan menuju Kantor Pos tidak memerlukan waktu lama karena jarak dari rumah sekitar satu kilometer saja. Perjalanan agak terhambat karena pas di depan masjid Ar Rahman, lampu lalu lintas berwarna merah. Saya harus bersabar menunggu hingga lampu hijau menyala. Meskipun jalanan agak sepi, saya tidak mau menerobos. Risiko sangat berbahaya bila tiba-tiba ada kendaraan dari arah yang berbeda muncul dengan laju.

Dok. pribadi

Berhubung saya berangkat agak siang, jumlah pengunjung yang antre sekitar sepuluh orang. Petugas melayani dengan cepat. Saya lihat ada tiga orang karyawan Kantor Pos dengan cekatan melayani para pengunjung alias nasabah. Rata-rata para nasabah itu melakukan pembayaran.

Dok. pribadi

Saya duduk dengan santai sambil mengamati keadaan sekitar. Para pengunjung lain yang sedang menunggu giliran dipanggil, ada yang asyik dengan gawainya. Sementara itu, ibu-ibu yang tidak sabar menunggu dipanggil namanya, rela berdiri di meja dekat petugas.

Dok. pribadi

Segera saya bangkit ketika nama Suprihadi dipanggil. Petugas menyebutkan total nominal yang harus saya bayarkan. Dompet sudah saya siapkan. Enam lembar uang kertas warna merah segera saya serahkan. Tidak lama kemudian uang kembalian diberikan petugas. Saya tidak menghitung ulang. Langsung saya masukkan ke dalam saku celana.

Penajam Paser Utara, 5 November 2022

*Tantangan Omjay Menulis di Blog




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline