Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Makan Malam di Pantai Jimbaran, Bali, 15 Oktober 2022

Diperbarui: 24 Oktober 2022   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Makan Malam di Pantai Jimbaran, Bali, 15 Oktober 2022

Hari Sabtu tanggal lima belas Oktober 2022, kami berwisata ke Bedugul. Bus nomor 12 yang kami tumpangi meninggalkan daerah pegunungan itu perlahan-lahan. Jalanan licin yang menurun, berliku, dan agak padat membuat sopir bus harus lebih berhati-hati.

Rombongan peserta munas V APSI (Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia) terbagi dua kelompok. Kelompok pertama menggunakan bus nomor 1-7 dengan tujuan wisata ke Kintamani. Kelompok kedua menggunakan bus nomor 8-14 dengan tujuan wisata ke Bedugul.

dokpri

Kedua rombongan akan bertemu di Jimbaran untuk menikmati makan malam. Sebelum menuju lokasi di wilayah pantai itu, kami singgah ke toko swalayan yang menjual aneka oleh-oleh. Pemandu bus kami menginfokan ada dua toko oleh-oleh yang bisa dipilih, yaitu Krisna dan Joger. Berhubung waktu sudah mendekati senja, Joger dipastikan sudah tutup. Satu-satunya pusat oleh-oleh yang menjadi pilihan adalah Krisna. Pusat oleh-oleh Agung Bali sudah kami kunjungi sebelum berangkat ke Bedugul.

dokpri

Aturan untuk masuk ke swalayan Krisna lebih ketat. Pengunjung wajib memakai masker, cuci tangan, dan mendekatkan tangan ke tempat pengukur suhu badan. Beberapa teman yang belum memakai masker berusaha mencari teman lain yang mempunyai stok masker. Untunglah saya sudah siap satu masker dan segera saya pakai begitu mau memasuki pintu utama.

Kondisi fisik saya mulai kurang nyaman. Rasa ingin buang air besar begitu menggebu. Saya kurang begitu berkonsentrasi dalam memilih dan mengambil oleh-oleh yang cukup banyak pilihan. Pemotong kuku saya beli lagi di swalayan Krisna. Pada saat di swalayan Agung Bali, saya sudah membeli pemotong kuku.

Untunglah ada toilet di bagian dalam toko pusat oleh-oleh itu. Dengan tenang, saya membuang hajat pada salah satu kamar kecil yang tersedia. Kondisi letih bercampur perut mulas benar-benar tidak nyaman. Untuk mengganti isi perut yang dikeluarkan, saya membeli camilan yang bisa langsung disantap.

Saya berasumsi, waktu makan masih agak lama. Perut perlu diisi. Untuk itu, sebagian oleh-oleh dibungkus pakai kardus, sebagian saya tenteng untuk dimakan di luar toko. Kami memang tidak langsung menuju bus yang menunggu di tempat parkir. Bersama beberapa pemgawas, kami duduk-duduk di bawah pohon di depan pintu masuk toko.

Sambil melihat-lihat teman yang mondar-mandir di sekitar toko, kami menikmati camilan kering untuk mengganjal perut. Obrolan pun berlangsung ringan dan penuh canda. Saat waktu berkunjung habis, rombongan bus pun bergerak menuju Pantai Jimbaran. Perjalanan terasa begitu lama. Banyak lampu merah dan arus lalu lintas cukup padat.

dokpri

Bus melambat mendekati lokasi makan malam. Kami diturunkan untuk segera diminta memasuki lokasi makan malam. Lampu-lampu sudah menyala pertanda malam sudah tiba. Cuaca cukup cerah sehingga kami tidak khawatir akan datangnya hujan. Meja-meja panjang sudah disiapkan. Kursi yang cukup nyaman berada di dua sisi meja. Pada setiap kursi ada sebuah kelapa muda di atas meja di depannya.

Para pengawas sekolah dari bus kami segera menyerbu kursi-kursi yang masih kosong. Kebetulan bus kami datang lebih awal sehingga dapat leluasa memilih tempat duduk. Posisi di depan panggung hiburan yang kami pilih. Wajah-wajah ceria terlihat setelah para pengawas sekolah dari berbagai provinsi di Indonesia itu duduk. Aksi jeprat-jepret pun mereka lakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline