Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (2)
Tanggal 12 Oktober 2022 saya meninggalkan rumah dengan mengendarai sepeda motor Karisma yang saya beli pada tahun 2004. Istilah sepeda motor butut perlu disematkan pada kendaraan kuna tersebut.
Namun, saya tetap mencintai sepeda motor yang setia menemani ke mana pergi dalam lingkungan kabupaten. Belum pernah saya keluar kabupaten menggunakan sepeda motor itu seorang diri.
Jalanan tidak begitu ramai di jalan raya Penajam sekitar pukul empat sore. Arah sepeda motor saya lajukan menuju Pelabuhan Penajam.
Jalanan agak sempit dan pengguna jalan cukup banyak saat melintasi daerah dekat pintu masuk kapal feri. Jalan sempit itu menuju pelabuhan speedboat dan pelabuhan kapal klotok.
Saya segera menitipkan sepeda motor ke tempat penitipan yang cukup banyak di antara warung-warung makan di sisi kanan jalan sempit itu. Saya langsung mengatakan kepada petugas jaga.
"Menginap!"
"Berapa hari?" tanya petugas.
"Sampai Sabtu!"
Setelah melepaskan helm dan memakai tas ransel ke punggung, saya segera berjalan menuju pintu masuk pelabuhan kapal klotok. Ada semacam gapura yang berisi tulisan Selamat Jalan dari Kabupaten Penajam Paser Utara.
Tempat itulah perbatasan dengan Kota Balikpapan. Kaki saya melangkah menuju loket tempat penjualan tiket kapal klotok. Saya lihat pada papan tarif tiket, belum ada kenaikan untuk penumpang (orang).