Tempa, Penempa, Menempa, Ditempa
Secara sepintas, kata dasar "tempa" mirip dengan kata "tempat" dan "tepat". Oleh karena jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, kata "tempa" dikira salah ketik. Kita mengangagap sebagai "tempat" atau "tepat", padahal memang ada kata dasar "tempa" (lima huruf: t-e-m-p-a).
Imbuhan yang lazim ditempelkan pada kata dasar "tempa":
- meN- + tempa = menempa (makna: 1. memukul-mukul, misalnya besi untuk dibuat perkakas; menggembleng; 2. membuat, misalnya pisau atau keris; 3. Mencetak, misalnya batu bata; membentuk; 4. mendidik dan melatih)
- peN- + tempa = penempa (makna: 1. tukang besi; 2. tukang membuat keris, parang, pisau, dan sejenisnya)
- -an + tempa = tempaan (makna: 1. yang sudah ditempa; gemblengan; buatan; 2. model; potongan; sifat asli)
- peN-an + tempa = penempaan (makna: 1. proses, cara, perbuatan menempa; penggemblengan; 2. metode pendidikan atau pelatihan, pembetulan kebiasaan)
Baca juga: Gula-gula yang Tidak Manis
Contoh penggunaan kata dasar "tempa" dan kata turunannya:
Sebagai penempa, Pak Rahmat harus mengonsumsi makanan yang cukup bergizi agar bertenaga saat menempa besi-besi untuk dijadikan perkakas dapur seperti pisau. Penempaan besi-besi itu tidak dilakukan setiap hari. Ia menunggu pesanan dari para pelanggan.
Baca juga: Habis Manis Sepah Dibuang, Cuci Tangan!
Demikian sekilas ulasan terkait kata "tempa" dan turunannya. Semoga kita tidak "menyalahkan" dengan "mengutuk" bahwa kata itu seharusnya "tempat" atau "tepat".
Penajam Paser Utara, 28 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H