Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Memantau Kegiatan ANBK Jenjang SMP Hari Kedua

Diperbarui: 20 September 2022   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Memantau Kegiatan ANBK Jenjang SMP Hari Kedua

Perjalanan hari Selasa tanggal dua puluh September 2022, kami menuju wilayah agak dekat, yaitu di SMP 25 PPU Buluminung. Saya bersyukur, Pak Mokhamad Syafii masih bersedia menemani saya menuju sekolah yang dipimpin oleh Pak Nuzuluddin Susanto itu.

Dok Pribadi

Sebelum menuju sekolah itu, kami singgah di warung burjo (bubur kacang hijau) di samping BRI Petung. Sengaja saya ingin ke sana karena masih ada utang seribu rupiah. 

Pada hari Ahad yang lalu, saat saya membeli burjo dua porsi (harga satu porsi delapan ribu rupiah), uang kembalian lebih banyak dari seharusnya. Uang saya sodorkan satu lembar uang kertas lima puluh ribu, dikembalikan tiga puluh lima ribu rupiah (seharusnya cukup Rp 34.000).

Cukup hangat dan nikmat burjo saya rasakan pagi hari ini. Dengan lahap saya menghabiskan satu mangkok burjo itu. Pak Lik penjual cukup gesit dalam menyajikan burjo-nya. Saat kami sedang makan, ada beberapa pembeli yang memesan untuk dibawa pulang.

Perjalanan menuju SMP 25 PPU tidak ada hambatan berarti meskipun banyak kendaraan besar dan panjang beradu cepat dengan mobil dinas pengawas SMP yang dikemudikan Pak Mokhamad Syafii.

Tiba di lokasi, sambutan dari guru bahasa Indonesia SMP 25 PPU sangat hangat. Kami diiringi menuju ruang tamu.

"Apakah mau langsung ke ruang ANBK?" tanya guru itu.

"Sebentar, duduk-duduk dulu!"  jawab saya sambil meletakkan tas di atas kursi.

Saya pun mengeluarkan instrumen monev dan SPPD yang harus diisi dan diberi visum. Tidak kelupaan, data kehadiran harus pula dimintakan tanda tangan dan stempel sekolah.

Dok Pribadi

Beberapa saat kemudian, saya berjalan menuju ruang ANBK diikuti Pak Mokhamad Syafii. Dari pintu belakang dan pintu depan saya mengambil gambar. Ruang tempat 15 (lima belas) siswa kelas delapan mengikuti ANBK cukup lapang. Ada proktor dan pengawas ruang silang dari guru sekolah terdekat. Saya tidak masuk ke dalam ruang ANBK, cukup di ambang pintu saat mengambil gambar (memotret).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline