Afiks atau imbuhan terdiri atas empat macam, yaitu prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Semua afiks tersebut lazim bergabung dengan kata-kata yang sehari-hari kita gunakan, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Prefiks adalah imbuhan yang ditambahkan di depan (sebelum kata dasar), misalnya per-, peN-, ber-, meN-, ter- se-, ke-, dan di-. Imbuhan seperti itu biasa disebut awalan. Proses penambahan imbuhan awalan pada kata dasar disebut prefiksasi.
Infiks adalah imbuhan yang ditambahkan di tengah kata dan biasa disebut sisipan, misalnya -el-, -er-, dan -em-. Jumlah kata dalam bahasa Indonesia yang dapat diberi infiks sangat terbatas. Proses penambahan imbuhan sisipan pada kata dasar disebut infiksasi.
Sufiks adalah imbuhan yang ditambahkan pada akhir kata dasar dan biasa disebut akhiran, misalnya -an, -i, -kan, -wan, dan -wati. Proses penambahan imbuhan akhiran pada kata dasar disebut sufiksasi.
Konfiks adalah imbuhan gabungan yang ditambahkan pada awal dan akhir kata dasar, misalnya meN-kan, meN-i. Proses penambahan imbuhan awalan dan akhiran sekaligus pada kata dasar disebut konfiksasi.
Selanjutnya, kita ulas jenis kata dalam bahasa Indonesia. Paling tidak ada tujuh (7) jenis kata dalam bahasa Indonesia, yaitu nomina, verba, adjektiva, adverbia, numeralia, konjungsi, dan pronomina.
Sebuah kata dalam jenis tertentu bisa berubah menjadi jenis lain setelah mendapatkan imbuhan (afiks). Marilah kita perhatikan contoh berikut ini.
satu (numeralia) : persatuan (nomina abstrak)
maju (verba) : kemajuan (nomina)
sejuk (adjektiva) : kesejukan (nomina)
tua (adjektiva) : ketua (nomina)