Imbuhan dalam bahasa Indonesia ada empat macam, yaitu: imbuhan di awal (prefiks), imbuhan di tengah/sisipan (infiks), imbuhan di akhir (sufiks), dan imbuhan gabungan di awal dan di akhir (konfiks). Kaidah memenggal kata berimbuhan ada empat poin.
Poin pertama: Pemenggalan kata berimbuhan dilakukan di antara bentuk dasar dan unsur pembentuknya. Contoh: ber-lari, di-buka, mem-benci, se-ekor, ter-jatuh, lempar-kan, minum-an, ke-sehat-an, me-repot-kan, per-saing-an, di-per-dagang-kan.
Poin kedua: Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan dilakukan seperti pemenggalan pada kata dasar. (Memenggal Kata Dasar dengan Benar Sesuai EYD Halaman 1 - Kompasiana.com). Contoh: me-ngu-pas, me-ma-tah-kan, me-ner-bang-kan, me-nyo-bek
Poin ketiga: Pemenggalan kata yang mendapat sisipan dilakukan seperti pemenggalan pada kata dasar. Infiks atau sisipan dalam bahasa Indonesia antara lain: -el-; -em-; -er-. Contoh: ge-lem-bung, ge-mu-ruh, ge-ri-gi
Poin empat: Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal atau akhir baris tidak dilakukan. Penjelasannya, dalam memenggal kata berimbuhan dilarang hanya ada satu huruf yang dipenggal. Satu huruf di ujung baris dilarang. Satu huruf di awal baris berikutnya juga dilarang.
Contoh (1):
Informasi Kompasiana cukup variatif. Info i-
tu selalu diminati banyak pembaca.
(dilarang memenggal satu huruf di akhir baris)
Perbaikan dari contoh (1) sebagai berikut:
Informasi Kompasiana cukup variatif. Info