Lihat ke Halaman Asli

Redam

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Egoisku membuatku gerah

Porak poranda jejakku

buncah rasa menelan logika

akal sehat merapuh patah

kini hampa dalam lemas

ragaku serasa lumat

gelap terasa hitam

pahit tiada lagi rasa

sia-sia nyata

sesal memenjaraku

Kaki terantai

hati terborgol

jantung remuk

hilang bentuk

Ranting-ranting retak

dahan tiada lagi batang

daun kering berguguran

kabut tak lagi sejuk

angin taklagi dingin

isi ini kosong

kemana lagi mata kutatapkan

kamana lagi kaki kulangkahkan

semua hilang

semua sirna

secuil hati perih merintih

pasrah dan berserah

menyerah

Tuhanaku malu di depan-Mu

Tapi aku harus ada di depan-Mu

Tuhan aku malu mendekati-Mu

tapi aku harus dekat dengan-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline