Buah Tangan Ajaib untuk area Tracking Mangrove dari Mahasiswa KKN PMD UNRAM Desa Lembar Selatan Periode 2023/2024
Desa Lembar Selatan terletak di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terbagi menjadi 11 Dusun. Lembar Selatan adalah salah satu desa dari 119 Desa di Kabupaten Lombok Barat, dan juga merupakan salah satu Desa Wisata dari 60 Desa Wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lombok Barat Nomor 188.45/226/DISPAR/2022.
Lembar Selatan memiliki kawasan wisata yang disebut Ekowisata Lembar Selatan (ELS). Potensi Ekowisata Lembar Selatan (ELS) diantaranya kawasan wisata alam dan wisata buatan yang unik dan tidak didapatkan di kawasan wisata lain. ELS terbagi menjadi tiga kawasan yaitu kawasan Pesisir Pantai Cemare, Maqam Keramat dan Hutan Mangrove.
Salah satu destinasi wisata yang sedang digandrungi oleh wisatawan Lembar Selatan yaitu Tracking Mangrove yang tertelak di Dusun Puyahan, Desa Lembar Selatan. Suasana berjalan di tengah mangrove menjadi sensasi menenangkan dan menyejukkan
Dalam upaya mengembangkan potensi Kawasan Ekowisata Tracking Mangrove yang terletak di Desa Lembar Selatan mahasiswa KKN PMD UNRAM Desa Lembar Selatan Periode 2023/2024 melakukan penambahan fasilitas dengan membuat gapura selamat datang, papan informasi terkait jenis-jenis mangrove yang ada di sana, spot foto, dan plang penunjuk arah, semua itu di bangun untuk penunjang agar menarik minat wisatawan.
1ad56478-20aa-4747-a967-48494ed39639-65bdc7d612d50f0ea60ae182.jpeg
e2b5f124-da11-4292-9084-8ab9433534ce-65bdc7f112d50f117d621e72.jpeg
823ecaa7-cbd1-4c1b-8245-b1002a697a99-65bdc80712d50f13584dab92.jpeg
5642987d-72dc-4b4e-ad2e-67d6239f4264-65bdce96c57afb7ded4876e2.jpeg
Tak hanya melakukan pembuatan gapura selamat datang, papan informasi mengenai jenis-jenis mangrove yang ada di sana, spot foto, dan plang penunjuk arah, mahasiswa KKN PMD UNRAM Desa Lembar Selatan Periode 2023/2024 juga menanam bibit mangrove di sekitar area tracking mangrove.
Bagi yang ingin berkunjung trackingnya saat ini menggunakan alat transportasi tradisional atau masyarakat setempat mengenalnya dengan nama poton. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam berupa hamparan mangrove, lautan, bukit-bukit dan kapal yang lewat.