Lihat ke Halaman Asli

Suprapti

Pengajar

Covid-19, The Real Destroyer

Diperbarui: 9 April 2020   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Lumpuhkan hampir semua sektor.

Makhluk nano yang satu ini adalah sejenis virus yang hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Sungguhpun demikian, kehadiran Covid-19 (Corona Virus Disease 19) sampai saat ini telah menggemparkan masyarakat dunia.

Tidak hanya dalam skala kecil pribadi ataupun keluarga, tapi sudah berhasil pula memporak-porandakan berbagai lapisan kelompok masyarakat. 

Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan virus ini telah berhasil menginvasi hampir ke seluruh negara, baik Asia yang disinyalir sebagai asal penyebaran virus, negara-negara Eropa, Amerika, Australia bahkan sampai pula ke benua Afrika.

Berbagai sektor seperti kesehatan masyarakat, pendidikan, pekerjaan, ekonomi mikro maupun makro, sosial masyarakat, keagamaan, transportasi, semua sudah terdampak negatif oleh kehadiran Covid-19 ini. Bukan hanya melemahnya aktivitas sosial dan kegiatan ekonomi, perasaan was-was dan ketakutan terjangkit Covid-19 ini juga menghantui sebagian besar masyarakat.

Hampir semua rantai penghubung kelangsungan semua sektor tersebut sengaja atau tidak sengaja harus terputus. Sehingga tak bisa lagi dipungkiri, bahwa kehidupan masyarakat di berbagai sektor saat ini mengalami kelumpuhan, meski tak bisa dikatakan lumpuh total.

Hal itu disebabkan adanya berbagai reaksi dari kalangan masyarakat, terutama kalangan masyarakat di sektor industri ringan maupun berat, sektor jasa dan pariwisata termasuk hotel dan restoran. Tidak sedikit dari mereka yang meliburkan karyawannya.

Keputusan seperti ini adalah pilihan terakhir yang terlahir karena keterpaksaan. Hanya situasi dan kondisilah yang menyebabkan para pengusaha mengambil kebijakan seperti ini, meski mereka juga merasa iba terhadap karyawannya yang terpaksa libur sementara waktu tanpa upah.

Dunia pendidikanpun mewajibkan peserta didiknya belajar di rumah. Para pendidik dituntut mengajar anak didiknya dari rumah. Dari jenjang pendidikan terendah sampai jenjang tertinggi, tak ada pengecualian.

Mereka yang biasa di rumah harus tetap di dalam rumah. Mereka yang sedang off kerja atau sengaja diliburkan oleh juga disarankan untuk tetap berada di rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline