Lihat ke Halaman Asli

KPSI dan Teori Celana Dalam (Teori Cawet Mambu)

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pernah pergi ke sebuah tempat tapi lupa bawa CD
(celana dalam) cadangan? Kalau side A sudah bau kena
kecretan air kencing atau air mani, katanya boleh
dipakai terbalik side B yang belum ada kecretan air
mani. Benarkah demikian? Itu sih mitos, hanya
perasaan kita saja seolah pakai CD bersih. Kenyataan itu adalah CD kotor.
KPSI rupanya pakai teori celana dalam dalam
menggoyang PSSI. Lho kok bisa??

Lihat saja manuver KPSI melalui RASN dan Pra Kongres yang (ngakunya) berhasil mengumpulkan tanda-tangan 452 klub anggota PSSI shg memenuhi kuorum 2/3 yang berhak menuntut digelarnya KLB. Nyatanya??? TIDAK VALID. KLB ditolak atas nama statuta.

Sesudah itu mereka melakukan manuver seolah ada
banyak tuntutan berbagai elemen sepakbola yang
meminta KLB. Dipropaganda sedemikian rupa supaya gaungnya terasa dimana-mana.

Ceritanya; bersatu padu dalam bonggol besar 452 suara saja gagal menggapai tujuan, sekarang dipecah-pecah lagi dalam bonggol-bonggol kecil. Ada yang pakai nama Forum Pengprov, ada yang pakai nama Forum Wasit, dan mungkin sebentar lagi ada Kongres Suporter nasional. Kelihatan banyak ya? Padahal modalnya mau dibolak balik ya cuma itu-itu saja. 18 klub ISL dan 24 klub Div Utama (CMIIW) versi liga haram dibawah PT LI, dan beberapa klub gurem yang latihannya sebulan sekali.

Hari ini mengerahkan suporter klub A demo ke PSSI.
Besok giliran suporter klub B yang demo. Lusa giliran
Forum Pengprov koar-koar di media massa. Hahaha.. Kelihatan banyak ya? Padahal elemennya ya itu-itu saja.

Makanya saya beri nama teori celana dalam. Bahasa
jawanya CD adalah 'cawet'. Ini teori cawet mambu.
Dibolak balik ya tetap mambu (bau). Strategi KPSI hanya kuat di propaganda. Padahal yang dipromosikan cuma 'cawet mambu'. CD bau air kencing dan air mani. CD yang ada bekas lipstik ciblek. Mau dibolak balik tetap saja bau.

*Yang bau dibuang sampah saja*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline