Lihat ke Halaman Asli

Sejarah PERSIS Solo 1923

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Persis Solo adalah klub sepak bola yang didirikan pada tahun 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Persis Solo adalah raksasa sepak bola Indonesia di masa lalu, Persis pernah menjuarai kompetisi Perserikatan sebanyak 7 kali, namun kejayaan itu hanya berlangsung hingga akhir 1940-an, karena setelah itu tim ini terdegradasi hingga Divisi 3. Baru pada musim 2006 Persis berhasil menjadi runner up ketika bermain di Divisi Satu Liga Indonesia. Atas prestasi ini Persis promosi ke Divisi Utama pada musim kompetisi 2007-2008. Saat ini Persis bermarkas di Stadion Manahan, yang memiliki kapasitas 25.000 penonton. Persis memiliki julukan "Laskar Samber Nyawa". Persis memiliki suporter fanatik besar  yang disebut Laskar Pasoepati (Pasukan Soeporter Paling Sejati). Awal berdirinya masih bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB), yakni semacam perserikatan sepak bola yang berada di kota Solo. VVB adalah pelopor dunia sepak bola di Indonesia. Disebut pelopor dunia sepak bola karena VVB berdiri sebelum klub-klub sepak bola ada di Indonesia, bahkan sebelum adanya PSSI atau Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. VVB didirikan sejak tahun 1923 oleh Sastrosaksono dari Klub Mars dan R. Ng. Reksodiprojo dan Sutarman dari Klub Romeo. Oleh bapak Soemokartiko, pada tahun 1928 nama Persis Solo atau Persatuan Sepak Bola Indonesia Solo resmi dipakai untuk menggantikan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB). Persis adalah raksasa sepak bola Indonesia di masa lalu, karena Persis adalah pencetus adanya klub-klub sepak bola di Indonesia. Persis pernah menjuarai kompetisi perserikatan sebanyak 7 kali, namun kejayaan itu hanya berlangsung hingga akhir 1940-an. Persis Solo sendiri saat ini mempunyai julukan sebagai Laskar Samber Nyawa. Home base yang dipakai adalah stadion Manahan Solo yang mempunyai kapasitas jumlah penonton sebanyak 35.000. Persis Solo juga mempunyai kelompok suporter fanatik yang diberi nama Pasoepati (Pasukan Soeporter Paling Sejati) yang telah berdiri sejak Februari tahun 2000. Ada beberapa nama pemain legendaris sepak bola Indonesia yang pernah membela Persis selain legenda hidup Agung Setyabudi. Salah satunya adalah R. Maladi yang kini namanya digunakan sebagai nama stadion R. Maladi atau yang kerap disebut stadion Sriwedari. Persis Solo cukup lama mengalami masa-masa sulit dan jauh dari prestasi. Prestasi terbaik terakhir adalah pada tahun 2006 lalu yang berhasil menjadi runner up kompetisi divisi I usai dikandaskan Persebaya Surabaya di babak final. Atas prestasi ini Persis Solo mendapat jatah promosi ke divisi utama pada musim kompetisi 2007-2008. Prestasi Persis Solo : 1935 – Juara, menang atas PPVIM Jatinegara Jakarta 1936 – Juara, menang atas Persib Bandung 1937 – Runner-up, kalah dari Persib Bandung 1939 – Juara, menang atas PSIM Yogyakarta 1940 – Juara, menang atas PSIM Yogyakarta 1942 – Juara, menang atas Persebaya Surabaya 1943 – Juara, menang atas PSIM Yogyakarta 1948 – Juara, menang atas PSIM Yogyakarta 2006 – Runner-up, kalah dari Persebaya Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline