Lihat ke Halaman Asli

supli rahim

Orang biasa

Mengapa Lubuk Langkap Air Nipis Dingin di Pagi Hari?

Diperbarui: 20 November 2024   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bismillah,

Cerita kali ini masih seputar Lubuk Langkap Air  Nipis Bengkulu Selatan. Dusun ini adalah dusun no 2 paling hulu di marga Seginim pada zaman dulu, dan desa no 1 paling hulu di kecamatan Air Nipis Bengkulu Selatan. Tetapi kali ini penulis ingin menyoroti cuaca di dusun ini sejak dulu sampai sekarang. Apa itu? Cuacanya dingin di pagi hari.

Mengapa dingin?

Banyak alasan mengapa desa Suka Maju Air Nipis Bengkulu dingin? Pertama, desa ini berada di lereng bukit dan vegetasi alami beruapa hutan dan belukar yang tetap terjaga dari dulu sampai sekarang. Kedua, lubuk langkap mempunyai ketinggian dari permukaan laut ratusan meter sehingga temperatur udara di pagi hari lebih rendah. Ketiga, pada malam hari penurunan temperatur lebih tinggi dari 5 derajat Celsius sehingga kulit kita merasakan sensasi perubahan cuaca dari panas di siang hari menjadi dingin di pagi hari.

Teringat masa lalu

Pada masa kecil, kami teringat betapa dingin sekali di pagi hari mandi di air nipis Lubuk Langkap. Tidak mengherankan jika rata-rata anak-anak Lubuk Langkap pakai sarung lalu menutupi badan dengan sarung sebelum mandi. Mereka duduk di batu-batu besar di tempat mandi mulai dari hulu, tengah dan hilir.

Jika belum mandi ada sejumlah anak Lubuk langkap mencari ikan berupa mengambil pasangan taut biasanya untuk ikan pelus atau sidat, mengail ikan mungkus, mengambil pasangan bubu, mengambil pasangan tengkalak atau perangkap ikan yang hanyut dll.

Kini banyak di rantau

Banyak generasi tua dan muda Lubuk Langkap yang kuni berada di rantau. Mereka itu yang lahir di era 1950an, 1960 an, 1970an dan 1980an pergi merantau. Mereka merantau karena ingin mengubah nasib melalui pendidikan, berbisnis dan bekerja di kota dan pulau lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline