Lihat ke Halaman Asli

supli rahim

Orang biasa

Ayahku Ternyata Seorang Pegawai Tinggi di Desa Lubuk Langkap

Diperbarui: 13 Juni 2024   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bismillah,

Semua kita bangga dengan ayah ibu kita, kakek nenek kita, guru-guru kita, keluarga kita. Kenapa? Karena mereka berjasa dalam perjalanan hidup kita. Penulis mempunyai ayah yang mempunyai pekerjaan sambilan sebagai tukang sadap enau, aren atau kabung. Dari air kabung itu dimasak menjadi gula aren. Cukup untuk biaya dapur dari waktu ke waktu. Tulisan ini menguak pekerjaan ayahku sebagai seorang pegawai tinggi yakni sebagai tukang sadap air kabung atau air sajang, bahsa Bengkulu Selatannya.

Pohon aren

Semua penduduk lubuk langkap air nipis punya tanaman aren di dekat rumah atau di kebun terdekat. Untuk apa? Banyak sekali gunanya. Tandan buah yang baru berbunga diporong untuk disadap air kabungnya. Ijuk pada bagian atas digubakan untuk perabungbrumah dan bisa juga untuk lapisan daun serdang sebagai penguat atap rumah, lumbung padi atau pondok di sawah atau di kebun.

Daun aren yang muda dipakai untuk daun rokok. Setelah dikeringkan dipotong-potong dipak dan diikat dengan karet gelang. Daun rokok dari daun enau ini agak berwarna alias tidak putih.

Pegawai tinggi

Banyak orang bertanya kepada penulis tentang profesi ayah penulis. Tentu saja penulis bangga pada ayahnya yang sebagai petani, pekebun, tukang kayu, tukang batu dan satu lagi beliau adalah pegawai tinggi di desa lubuk langkap. Apa itu? Beliau adalah penyadap enau, aren atau kabung. 

Tiap hari dia pergi memanjat pohon aren lalu mengambil air kabung atau air sajang yang ditadah sejak pagi hari sebelumnya. Lalu diganti dengan penadah baru yang disebut tukil. Tukil ini diasap sejak pagi sampai siang supaya tidak bau untuk ditadah air kabung besok paginya. Begitulah pekerjaan ayahku sebelum pagi hari sebelummke sawah dan ke kebun atau menjadi tukang kayu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline