Bismillah,
Penulis pernah menjadi tim sukses pemenangnya Prabowo Sandi pada pilpres tahun 2019. Kala itu kami di Sunatera Selatan sangat kompak dan menginginkan perubahan kepemimpinan negara kala itu. Prabowo Sandi berhadapan dengan Jakowi Makruf Amin.
Gegap gempita rakyat yang mendukung Padi (singkatan dari Prabowo Sandi) sungguh fenomena. Aroma dan kondisi kondisi pilpres kala itu terulang lagi pada saat pemilihan presiden tahun 2024. Bedanya adalah yang didukung pada tahun ini bukan padi tapi Amin (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar).
Kasihan pak prabowo
Kami tim sukses padi kala itu untuk sukses sangat kompak dan yakin sekali bahwa padi menang di semua provinsi. Kecuali ada provinsi tertentu di mana Jokowi dan Makruf Amin yang menang. Tetapi apa yang terjadi ternyata KPU mengumumkan bahwa pemenang pilpres adalah No 1. Prabowo Sandi dan tim mengajukan permohonan untuk meninjau perselisihan pemilu di MK. MK memenangkan pasangan Jokowi Makruf Amin. Kami sangat kasihan dengan prabowo.
Terulang kembali
Kali ini Prabowo menang menurut versi KPU tetapi kami yang tidak mendukung Prabowo merasa kasihan. Kenapa? Karena banyak pihak meragukan kemenangan itu sebagai asli karena Sirekap KPU bermasalah. Lagi pula wajar jika orang skeptikal karena hasil Quick qount dibuat tanggal 13 Februari 2024 sedangkan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. Sebagai mantan tim sukses beliau wajar jika kami kasihan pada beliau. Pak Prabowo itu adalah ksatria atau prajurit jmsejati. Tentu dia tahu apa yang didesas desakan orang di luar.
Banyak persoalan bangsa
Prabowo setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 nanti akan merasakan banyak persoalan bangsa yang mesti dia hadapi. Desakan untuk merdeka sudah mulai dideklaradikan di bagian barat yakni Aceh dan Papua. Belum lagi lagi di Maluku, Sumatera dll. Lagi-lagi bbbanyak pihak merasa kasihan pada pak prabowo. Semoga beliau tabah menghadapi terpaan angin dari segala arah.