Bismillah,
Ternyata kita salah kaprah selama ini. Kenapa? Karena harta termahal dalam hidup kita adalah bwrwujud materi berupa emas, perak, logam mulia, rumah, gedung, tanah, pulau, bumi, danau, laut, gunung dll. Pendek kata kita terjebak ingin jadi kaya dan ingin lebih kaya lagi. Ternyata itu sama sekali salah. Itu sesat dan menyesatkan. Itu salah dan tidak tepat. Yang tepat adalah kita mestinya menjalani hidup untuk menyiapkan kematian.
Mengapa kita masih hidup?
Kita masih hidup punya peluang yang tinggi dari Allah untuk mempersiapkan kematian kita.
Harta termahal
Harta termahal dalam hidup kita ternyata bukan harta benda, bukan ilmu, bukan teknologi, bukan anak, bukan ternak bukan kedudukan. Tetapi ternyata harta termahal kita adalah sisa umur kita. Kita manfaatkan sisa umur kita untuk bertaubat, beristighfar, beribadah, berbuat baik, bersedekah, berdakwah, berwakaf, baca quran dll.
Jangan mengingjnkan kematian
Usia yang panjang dalam beribadah kepada Allah memang sangat diinginkan dan terpuji. Nabi SAW bersabda,"Janganlah seorang di antara kalian menginginkan kematian. Kalau ia memang orang baik, semoga ia mendapat tambahan; kalau ia pendosa, semoga ia dapat bertaubat".
Demikianlah, hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita bahwa bukan usia panjang yang terpenting, melainkan keberkahan usia. Keberkahan ditandai dengan bagusnya amal ibadah dan akhlaq serta karya yang bermanfaat bagi generasi sesudahnya. Semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk pada kita agar memanfaatkan umur kita dengan baik.
Jayalah kita semua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H