Lihat ke Halaman Asli

supli rahim

Orang biasa

Bunda Rahina, Kami Bangga Padamu

Diperbarui: 1 Juli 2023   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bismillah,

Sebagai anak sulungmu, bunda Rahina, penulis tahu banyak tentang sepak terjangnya dalam memperjuangkan dapur keluarga suami agar tetap ngepul. Ibunda Rahina tak pernah mengeluh tentang kerasnya hidup yang ia jalani. Penulis adalah bagian dari kerasnya hidup bunda Rahina. Jalan kaki puluhan kilometer, berdagang ke pasar komoditas pertanian dan perikanan. Puluhan hingga ratusan meter persegi lahan ibunda cangkul untuk menanam ubi kayu agar anak-anaknya tetap makan.

Didukung kakek nenek

Bunda Rahina sangat beruntung. Kenapa? Dari saudara laki-laki dan perempunan, bunda Rahina beruntung karena perjalanan hidupnya didukung moril dan materil oleh ayah ibunya yang rela menjaga kebun kopi untuknya. Tak kurang 3 hektar kebun kopi di datar kepahyang Air Nipis dibuka oleh ayah Rahim yang dijaga oleh kakek Merinsan dan nenek Muntianan. Untuk apa? Untuk mempersiapkan cucu-cucunya sekolah. 

Jualan ke pasar seginim

Ibunda Rahina menjalani hidup dengan bertanam, sedikit diproses, didistribusikan dan dipasarkan. Jika membandingkan dengan ilmu bisnis pertanian modern maka keluarga ayah penulis telah mempunyai komponen bisnis pertanian yakni producing, processing, distributing dan marketing.

Jalan kaki itu biasa

Sejak kecil kami anak bunda terlatih jalan kaki karena itulah alat transportasi yang murah. Anak bunda yang no 1 dan no 5 biasa berjalan kami 60 km satu kali jalan.melalui hutan, nyeberang sungai. Bertemu gajah, bertemu tapak macan, babi, ular dll. Berjalan dari kampung ke kebun dengan jarak 10 km itu sudah biasa. Setelah itu bunda dan kami terutama anak sulung berjalan kaki mrmbawa barang dagang dari lubuk langkap ke kalangan seginim juga tak kurang dari 10 km. 

Kami bangga padamu

Kami anak anak bunda sangat bangga pada bunda yang hanya tamat kelas 3 SD swasta di desa Darat Sawah Seginim itu. Namun bunda Rahina senang bertanya dengan orang lain termasuk dengan anak cucunya. Pada saat musim ngurus biovisa untuk haji, ikut manasik haji sangat rajin. Ada asisten khusus bunda yakni Nahayani yang kami panggil.cik Ani. Dengan Ani ini bunda Rahina sangat sayang karena dia sangat perhatian pada bunda dan rela menemani bunda kemana saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline