Bismillah,
Lubuk Langkap yang juga terkenal dengan nama Tanjung Baru merupakan salah satu dusun di pemerintahan Suka Maju Kecamatan Air Nipis Bengkulu Selatan, yang berjarak lebih kurang 30 Km dari kota Manna ibukota kabupaten Bengkulu Selatan. Video berikut mencoba melihat dari dekat dusun Lubuk Langkap yang kini terkenal menjadi tempat wisata Mandi. Berikut penuturan Buyung Nurman tentang Kejayaan Masa Lalu dengan gaya penulis.
Kali ini penulis tidak akan membahas hal ikhwal asal usul Lubuk Langkap, melainkan menguraikan era kejayaan Lubuk Langkap di masa lalu.
Banyak yang menyebabkan dusun Lubuk Langkap menjadi jaya di masa lalu, dari sekian hal yang banyak itu paling tidak ada dua yang paling spektakuler.
Pertama. Terpilihnya Wamaluddin Bedurat sebagai Depati di tahun 70 an awal.
Kedepatian Suka Negeri masa itu dulu terdiri dari banyak dusun, sebut saja Palak Bengkerung, Suka Negeri, Muara Tiga, Pino Baru, Suka Jaya, dan Arisan Tinngi, serta Tanjung Tengah.
Pada pemilihan saat itu cukup menegangkan karena Wamal melawan calon kuat berasal dari dusun besar Palak Bengkerung, tapi dengan tim pemenangan yang piawai akhirnya Wamal menang dan di lantik sebagai Depati Suka Negeri.
Oleh karena Depati berdomisili di Lubuk Langkap, otomatis pusat pemerintahan juga mengikuti tempat tinggal Depatinya. Hal ini perna penulis sampai kan sewaktu pelepasan jenazah Alm. Wamaluddin Bedurat beberapa tahun lalu.
Disinilah penulis melihat betapa hebatnya Lubuk Langkap, kenapa tidak, orang-orang dari Palak Bengkerung sampai Tanjung Tengah di luar Sukarami berdatangan ke Lubuk Langkap untuk mengurus beraneka ragam baik urusan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan sosial dan lainnya. Para tamu dari mana-mana berdatangan tidak hanya petugas pemerintahan dari berbagai tingkat, tetapi juga para Ilmuwan, mubaligh dan lain-lain. Marga di hapus sejak tahun 1982.
Masih segar dalam ingatan penulis miskipun masih kecil. Ada Tim ekspidisi Bogor (dugaan mungkin dari LIPI) ada tim dari kehutanan yang memetakan batas hutang lindung Bukit Riki bahkan ulama besar bernama Sarimuddin dan masih seabrek lainya.
Terbayang di pelupuk mata penulis tim ekspidisi ini banyak sekali mengambil dan membawah berbagai jenis binatang kecil, serangga, dan bermacam-macam species tumbuh-tumbuhan dari hutan Lubuk Langkap.
Kedua. Eksisnya Orkes Melayu Muhammadiyah Tanjung Baru. Di saat dusun-dusun besar lainya di Marga Seginim dan bahkan marga lain belum memiliki musik, Lubuk Langkap dusun di ulu itu sudah punya peralatan hiburan berupa musik yang lengkap.