Bismillah,
Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad. Penulis teringat dengan sosok berjasa dalam hidup saya, namanya Prof Ir Bakry Hamid. Beliau adalah mantan pendiri dan pimpinan Fakultas Pertanian UNSRI. Hari ini Rabu 11 November 2020 adalah hari lahir beliau. Beliau banyak memberi motivasi pada kami sewaktu masih menjadi dosen muda di Fakultas Pertanian UNSRI pada banyak dekade yang lalu. Tulisan ini mengenang kebaikan Prof Ir Bakry Hamid.
Pendiri Fakultas
Sumatera selatan seperti diketahui luas adalah provinsi dengan wilayah sangat luas. Pada awal tahun 1960-an wilayah provinsi Sumsel terdiri dari wilayah provinsi Sumsel saat ini (2020), wilayah provinsi Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung dan Lampung. Wilayah-wilayah itu merupakah daerah agraris dan banyak penduduknya bermatapencaharian sebagai petani.
Hal inilah yang mendorong timbulnya ide di kalangan tokoh masyarakat Sumatera Selatan antara lain H. Achmad Bastari yang pada waktu itu menjabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan Oembuh Alwie, pensiunan Kepala Dinas Pertanian Rakyat Pusat, untuk mendirikan Fakultas Pertanian di Palembang yang kelak diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu membantu mengatasi berbagai masalah pada sektor pertanian secara umum (termasuk peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan).
Ide ini kemudian menjelma menjadi gagasan untuk membentuk suatu Panitia Pendirian Fakultas Pertanian oleh Gubernur/KDH Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 10 Mei 1962. Sebagai Ketua Panitia ditunjuk Oembuh Alwie, Sekretaris Ir. Bakry Hamid dan bendahara Ir. Soetrisno. Dengan surat keputusan Menteri PTIP Nomor 86/62 tanggal 25 Juli 1962 panitia tersebut disahkan menjadi Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Pertanian.
Pada saat awal, Bakry sampai beberapa puluh tahun dipercaya sebagai pimpinan Fakultas Pertanian UNSRI.
Sosok yang memotivasi
Bakry Hamid sejak pertama kali bertemu dengan penulis merupakan pribadi yang enak jadi lawan bicara. Dia bicara lugas, simpatik dan perhatian. Kepada para yunior dia perhatian dan selalu memberi semangat agar maju dalam karir dan memperhatikan keluarga supaya keluarga juga ikut maju bersama.
Bakry tak segan-segan untuk membicarakan pengalaman beliau yang pahit namun penuh kenangan kepada kami para yunior. Beliau juga tak segan-segan memberi tahu jika salah atau tidak tepat dalam melakukan tindakan. Motivasi beliau sangat relevan karena kami para dosen muda dia anjurkan agar sekolah keseluruh pelosok dunia guna memajukan lenbaga dan keluarga. Dengan motivasi dari beliau kami para yunior termotivasi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing terutama bahasa Inggeris.
Motivasi sebagai peneliti