Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Mengenang Kisah Hidup Prof dr Usman Said, SpOG Ulama Kondang Sumsel

Diperbarui: 31 Oktober 2020   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumeks.co; Prof dr Usman Said, SpOG

Bismillah,

Rasanya baru sebentar saja kami pihak keluarga ditinggalkan oleh Prof dr Usman Said. Rupanya hari ini beliau sudah berada di alam kubur 6 bulan 14 hari. Cepat sekali waktu berjalan. Alhamdulillah beliau banyak yang mendokan karena beliau adalah salah seorang dai kondang asal Sumsel.

Masih Keluarga

Prof Usman Said masih keluarga penulis. Istrinya dengan istri penulis kakak adik. Istri saya adik kelima dari istrinya.  Sebagai anggota keluarga yang sering kumpul bareng, penulis banyak  bergaul dan saling bantu membantu dalam urusan keluarga dan urusan agama. Dalam urusan agama kami saling melengkapi ketika berdakwa. Saya sering beliau minta untuk mengfantikan jadwal beliau untuk ke daerah-daerah. 

Prof Usman banyak mengajak memahami dengan memberikan "handout" tentang materi yang dia jelaskan. Prof Usman sangat disipling dalam menegakkan shalat berjemaah di masjid, dengantertib di awal waktu, tertib cara berjemaah dan tertib tempat di mana azan dikumandangkan.

Beliau selalu memberi contoh tentang disiplin shalat berjemaah. Di mana saja, kapan saja dan dalam kondisi apapun beliau mengajak shalat 5 waktu ke mesjid.

Jilbabisasi

Demikian juga dalam menjilbabkan masyarakat, Prof Usman Said, sangat getol mendakwakan agar perempuan muda hingga dewasa menggunakan penutup aurat. Beliau menjelaskan apa pentingnya menutup aurat, siapa yang harus bertabggung jawab dan apa keuntungan berjilbab.

Prof Usman akan dengan sangat rinci mengupas perintah-perintah Allah dan mengupas apa saja larangan-larangan Allah. 

Hidup sederhana tapi disiplin

Prof Usman Said terkenal hidup sederhana. Hari-hari beliau konsisten pakai gamis kalau di luar tugas kantor. Beliau juga pakai sorban. Beliau sangat disiplin menjaga wudhuk karena beliau tidak mau bersalaman tangan kepada perempiuan yang bukan muhrimnya.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline