Bismillah,
Hidup ini indah jika dijalani dengan selalu syukur, zikir, fikir akhirat, sabar dan tawakal. Ketika kita jalan hidup ini dengan bersaing sesama maka kita akan capek, letih, lesu dan menderita tanpa akhir. Tulisan ini mengupas pentingnya hidup tanpa persaingan tetapi hidup dengan selalu bersyukur dan bersyukur.
Belajar dari jalan tol
Ketika kita menjalani hidup seperti di jalan tol maka kita akan hidup keras dalam persaingan. Siang malam, pagi petang, sehat sakit, orang kota orang desa, orang kaya orang miskin akan selalu saling salip menyalip.
Di jalan tol jika menyalip mobil di depan kita, kita mungkin sukses. Tapi ingatlah akan ada lagi mobil di depan kita. Jika kita menyalip lagi mobil itu maka kita bisa berhasil tetapi kita akan menemukan mobil yang ada di depan kita. Katakanlah mobil kita mesinnya besar, tetap saja ada keterbatasan. Kita jadi capek. Kenapa? Karena kita mengejar, mengejar orang yang berada di depan kita.
Tak pernah no 1
Jangan pernah bercita-cita untuk jadi nomor 1 dalam segala hal. Ketika kita ingin leading terus dalam segala hal maka kita akan capek sendiri. Ketika ingin bersekolah dan kita ingin menjadi nomor satu maka akan ada lagi orang yang lebih pandai, lebih multi talenta dari kita, lebih itu lebih ini dari kita.
Ketika kita ingin menjadi paling kaya dari kita makan akan ada yangn lebih kaya dari kita. Ketika kita sudah jadi qorun kecil maka pastikan masih babyak qorun-qorun kecil yang lain. Ketika kita sudah jadi Firaun kecil maka pastikan banyak Firaun-firaun kecil lain. Ketika kita ingin berkuasa maka akan ada yang lebih berkuasa. Ketika merasa hebat maka akan ada yang lebih hebat lagi dari kita.
Kendurkan gas kendaraan kita
Berhentilah hidup dengan cara bersaing kepada sesama. Dalam hidup ini berusahalah untuk saling bantu membantu, saling bertepo selero, selalu saling toleransi, selalu menjaga hati. Kendurkan gas kendaraan kita. Jika kita berbicara bicaralah yang pelan, tetapi jelas didengar, tidak menyinggung perasaan orang lain. Ketika kita menulis, tuliskan kebaikan saja. Jangan menyinggung perasaan.
Jika mengkritik orang lain, kritiklah dengan sopan, jangan menyakiti orang lain. Ketika kita bersetuju nyatakan dengan sopan santun. Ketika kita membenci sesuatu nyatakan dengan sikap yang simpatik, tidak vulgar.