Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Tips Bertanam Durian yang Mudah Dicontoh

Diperbarui: 25 September 2020   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Bismillah,

Menanam durian bagi keluarga saya bukan hal yang baru. Saya lahir pada keluarga yang banyak pohon durian lebih pasnya hutan durian. Kenapa ?Karena gak pernah dipupuk, gak pernah disiram, gak pernah dirawat. Yang ada adalah apabila pohon durian itu mulai berputik maka kakek, nenek, ayah, ibu atau paman pergi ke hutan durian itu. Untuk apa? Untuk membersihkan lingkungan pohon durian. Jika ada pohon atau semak yang tak diinginkan ditebang. Jika ada rumput dibersihkan. Tulisan ini mengupas tentang tips bertanam durian.

Bertanam  durian

Bertanam durian bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Mengapa? Karena durian ini adalah "king of fruit" yang berarti dia bisa tumbuh di mana-mana. Negeri asal durian ini diyakini berasal dari Indonesia, bisa saja dari pulau Sumatera atau Kalimantan. Tapi persebarannya sudah ada di semua negara Asean meliputi Malaysia, Thailand, Filipina, Laos, Vietnam, Kamboja,Birma, India  Pakistan dll. Durian menjadi buah yang disukai di manca negara termasuk Eropa, Amerika Afrika dan Australia..

Menanam durian yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

Pertama, tentukan lokasi penanaman. Tanah yang baik untuk tanaman durian adalag tanah Latosol, Podsolik dan Andosol. Kalau tidak paham nanti tanya mbah google tentang ciri-ciri ketiga tanah tersebut.

Lahan yang bagus untuk menanam durian mempunyai pH 6 samapai pH 7. Lakukan tes terhadap pH tanah menggunakan kertas lakmus di toko kimia. Lahan yang akan kita tanami durian perlu pancaran sinar matahari antara 40 sampai 50 persen. Ketinggian di atas permukaan laut yang ideal adalah 50 sampai 1000 m. Suhu rata-rata antara 24 sampai 30 derajat.  Curah hujan antara 1500 sampai 2500 mm per tahun.

Langkah-langkah menanam durian

Pertama, psiapkanlah pupuk, sebaiknya gunakan pupuk organik agar kandungan tanah tidak berubah seperti pupuk kandang dan kompos.

Kedua, gemburkan tanah pada lahan tanam menggunakan cangkul.

Ketiga, setelah tanah gembur, campurlah dengan pupuk dan sekam dengan perbandingan 2:1 .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline