Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Ketika Atuk Cerita pada Cucu-cucunya

Diperbarui: 15 September 2020   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Saya hiasa dipanggil atuk oleh cucu-cucu yang saat ini jumlah mereka sudah lima orang. Cucu tertua faras, adiknya Izzah dan Faiz. Ini cucu dari anak pertama. Meraka berada di kota kami Palembang. 

Sementara dua cucu lain adalah Alisya dan Firas, cucu dari anak kedua kami yang kini berada di negara jiran. Tulisan ini adalah seputar atuk punya cerita.

Cerita nabi Nuh

Cucu-cucu yang satu sambil berbaring, yang lain duduk mendengarkan atuknya tentang kisah nabi Nuh as. Tahu gak kalian berapa besar ukuran nabi Nuh. Tak tahu tuk, kata si sulung Faras.  Ok, dengar ya. Kapal nabi Nuh itu besarnya panjang 540 m, lebar 270 dan tingginya tidak diketahui. 

Untuk apa kapal Nuh dibangun? Tidak tahu tuk kata keduanya. Kapal itu dibangun di atas bukit atas perintah dan petunjuk  Allah. Berapa banyak orang yang ikut di atas kapal itu tuk? Sedikit, saya menyahut. Kenapa, balas si Izzah. Karena orang yang naik kapal itu adalah orang pilihan. Kok gitu, kata Faras. Iya, lata saya. Karena anak dan istri nabi Nuh sendiri tidak mau ikit nabi Nuh.

Kata guru saya binatang yang dibawa ke kapal nabi Nuh ada sepasang-sepasang, kata izzah.  Iya saya bilang. Banyak sekali ya tuk? Iya. Tapi tahukah kalian apa maksud Allah dengan banjir pada zaman nabi Nuh? Tidak tahu tuk? Atuk juga tidak tahu. Tapi paling tidak, hikmah di balik banjir pada zaman nabi Nuh adalah agar manusia mentaati Allah, dengan cara atau syariat yang diajarkan kepada nabi Nuh.

Nabi Nuh mengajak umatnya termasuk anak istrinya untuk mentaati Allah. Katakan "lailaha illallah, tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah".  Tapi kaumnya sedikit sekali. Konon hanya 83 orang. Berapa tahun Allah mengajak umatnya mentaati Allah. Tanya cucu yang sulung, 950 tahun cu. Wah sedikit sekali ya tuk. 

Bukan soal jumlah yang penting cu. Yang penting adalah kualitas. Izzah, cucu nomor dua menanya kepada atuknya. Tuk, kenapa dinosaurus itu sudah punah? Nah, siapa yang mau membantu atuk? Saya menawarkan kepada cucu yang satu lagi, Faras.

Tidak tahu tuk. Coba dengarkan ya. Dinosaurus itu tidak bisa bertahan karena dia tidak mau berubah. Maksud atuk? Ya cucu-cucu atuk harus berubah. Nantikan sama abah dan emak kalian iya. Jangan seperti dinosaurus. Tidak mau berubah. Makan mwsti banyak jenisnya. Jangan ayam saya. Coba sukalah makan segala-galanya.

Atuk makan segala-galanya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline