Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Banyak Mahasiswa Memulai Berwirausaha

Diperbarui: 2 Agustus 2020   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Judul artikel ini mengemuka ketika anak saya yang masih kuliah di semester 5 FK gigi di PTN di kita kami. Saya mereply padanya: apa yang mereka lakukan? Katanya, kebanyakan mereka berjualan. Ada yang berjualan makanan, ada yang jualan paket, ada yang jualan minuman, facial, masker, jilbab dan sebagainya.

Ketika ditanya mengapa mereka berjualan dia menjawab pada umumnya karena ingin mencari  uang tambahan. Mereka yang berjualan itu kebanyakan yang tinggal bersama orangtua.

Teringatlah saya pada sejumlah mahasiswa MKM Bina Husada di mana banyak di antara mereka yang berusaha bermacam-macam bisnis. Ada yang jualan lotion, ada yang jualan makanan, minuman, jilbab, telur asin dsb. Tapi sedikit sekali di antara mereka yang berusaha dalam bidang pelayanan kesehatan. 

Salah satu mahasiswa asal Lubuk Linggau melakukan penjualan alat kesehatan (alkes). Tapinitu pun tidak secara kontinyu karena pemesanan alkes itu jarang dilakukan oleh orang-orang pedesaan. 

Salah seorang mahasiswi MKM Binhus membuat perusahaan even organizer. Pada waktu sebelum pandemi covid 19 perusahaan EO mahasiswi saya itu sempat melakukan seminar-seminar yang diikuti oleh cukup banyak peserta. 


Dampak kuliah daring

Kuliah daring atau "learning from home" merupakan pemicu atau pendorong para mahasiswa kedokteran gigi dan mahasiswa jurusan lainnya yang dikenal anakku untuk melakukan jualan online. Mereka berfikir jika kuliah saja online maka mengapa jualan tidak bisa secara online.  Ini ditiru oleh mahasiswa yang lain.  

Selain itu berjualan secara online terlaksana karena para mahasiswa itu mencoba mengisi waktu yang banyak. Pada waktu mereka kuliah offline di kampus, mereka banyak waktu dihabiskan di kendaraan menuju dan dari kampus, juga menghabiskan waktu untuk menunggu dosen atau untuk pindah kampus.

Anak saya kampusnya ada 3, pertama di Indralaya Ogan Ilir Sumsel, kedua di Bukit Besar Palembang dan Ketiga di Madang Palembang.  Karena itu banyak waktu habis untuk pindah kampus dan mengerjakan tugas.m

Berwirausaha menurut teman-teman anakku mudah sekali. Yang penting ada kemauan. Selain itu, berani memulai, memahami keperluan para calon pelanggan, mencari pangsa pasar, memasarkan dan menjaga kualitas pelayanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline