Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Berkirim Cinta kepada Guru Kami

Diperbarui: 24 Juli 2020   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bismillah,

Teringat kepada guru itu suatu keniscayaan. Karena mereka memang banyak berjasa dalam hidup para murid. Adalah kami berjumlah 16 orang alumni SMPN 1 dan SMAN1 Bengkulu Selatan bersepakat untuk membentuk grup WA. Pada beberapa kesempatan kami berceloteh tentang cerita masa-masa di sekolah. Kali ini kami berkirim cinta kepada para guru itu. Sejumlah uang ala kadarnya.

Awal Cerita

Pada beberapa waktu lalu kami mendapat  info tentang kondisi guru SMP dan SMA kami. Buk Fulana dan Pak Pulan sakit. Yang lain cerita bahwa pak Abdullah dan pak Muhammad dalam keadaan segar bugar.

Yang lain cerita bahwa dia tak bisa lupa dengan guru Fulana karena dia memukul kepala saya dwngan mistar panjang karena pada 15 menit pertama dia memberi pertanyaan tentang pelajaran minggu kemarinnya. Sejak itu dia rajin belajar. Sejak itu pula dia memperoleh nilai bagus dari buk fulana dsb dsb.

Tercetuslah dari teman-teman untuk mengirim sejumlah uang, seikhlas masing-masing. Maka kami bersepakat untuk mengumpulkan uang tersebut melalui rekening salah satu teman. Tidak ada yang tahu berapa teman-teman itu memberi sumbangan itu kecuali teman kami yang satu itu dan Allah swt saja.

Uang terkumpul

Uang yang terkumpul itu cukup banyak untuk ukuran kami yang rata-rata sudah pensiun. Jika dibelikan beras maka jumlah uang itu cukup untuk membeli sekian puluh karung ukuran 20 kg. Alhamdulillah. Memang di antara kami masih ada yang pelaku ekonomi aktif, atau suaminya seorang bankir. Tapi itu bukan persoalan. Yang ada bahwa semua ikhlas mengirimkan uang ke salah seorang teman kami di kota Manna Bengkulu Selatan Bengkulu. Teman ini sebelum pensiun adalah penguasa wilayah. Di samping tahu dengan para guru, beliau diberi anugerah rumah di tempat strategis dan rezekinya banyak.

Alhamdulillah semua berjalan lancar. Beliau secara cermat, runut dan runtut menemui para guru tersebut. Lalu mengirim foto-foto sewaktu bertemu dengan para guru tersebut.

Terharu dari jauh

Saya adalah salah seorang yang merasa hiru biru ketika  dikirim foto para guru itu. Ada yang sehat ada yang terbaring sakit. Para guru itu antara lain pertama, pak Berahim, yang terbaring sakit. Beliau adalah guru bahasa Inggeris. Jujur semua kami terhutang kepada beliau. Kami dapat dasar bahasa Inggeris dari beliau. Ada di antara kami sempat sekolah ke Inggeris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline