Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Musibah Itu Datangnya dari Allah

Diperbarui: 8 Februari 2020   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bismillah,

Semua harus meyakini bahwa hidup di dunia ini bukanlah untuk memperoleh balasan tetapi dunia ini tempat ujian. Ujian itu ada dua macam.. ujian yang enak enak dan yang tidak enak. Tulisan ini memaparkan tips menghadapi musibah yang tepat.

Musibah itu bentuknya bermacam-macam. Terjadi pada siapa saja, pada waktu kapan saja dan terjadi di mana saja. Ketika  kita berjalan di sekitar rumah kaki kita terlijak paku. Tentu kita takut kena tetanus. Demikian juga ketika pembantu kita mengalami kecelakaan bersepeda, kita mesti melihat itu sebagai musibah kita juga. Kita mestinya mengucap "innalillahi wainna ilaihi rojiun". Sesungguhnya kita ini adalah milik Allah dan kepadaNya juga kembali segala urusan.

Berikut ini ada sejumlah tips menghadapi musibah. 

Pertama, hadapi dengan baik dan lakukan muhasabah.

Kejadian yang tidak enak menimpa segera kita hadapi dengan lapang dada. Jika luka kita beri obat luka. Jika besar lukanya bawa ke unit gawat darurat Rumah Sakit terdekat. Atau kita pergi ke puskesmas terdekat. Jangan panik, jangan menyalah orang sana orang sini. Demikian juga jika terjadi kecelakaan lalu lintas. Hadapi dengan baik, jangan panik, jangan emosional. Sabar dan tetap fokus.

Setelah lapang bolehlah kita muhasabah. Mengapa saya bisa kecelakaan ini. Mengapa anak ini atau cucu ini mengalami kecelakaan luka. Adakah cara kita menjaga mereka yang keliru. Adakah kita lupa berdoa sewaktu akan berangkat ke tempat kerja, ke sekolah atau ke tempat wisata. Mungkin saya kecelakaan karena melalaikan shalat, tidak sedekah, tidak beribadah dengan khususk dan sebagainya. Jika begitu kita akan memohon ampun kepada Allah. Beristighfar. 

Musibah akan menjadikan dosa dosa kita diampuni jika sabar. Musibah akan memperoleh Rahmat Allah dan mematangkan diri karena melakukan suatu kesalahan yang tanpa bisa dikendalikan oleh kemampuan dan kesadaran kita.. Dengan seketika terjadi.

Kedua, berfikir positif. Musibah diberikan Allah kepada kita sebagai ujian. Jika kita hadapi ujian dengan baik maka kita akan lulus. Ujian merupakan kiriman Allah Yang Maha baik. Musibah dikirim untuk hambanya sebagai tes apakah imannya susah kokoh. Orang yang kokoh imannya jika diberi musibah tetap berbaik sangka pada Allah.

Orang yang kokoh imannya tetap tegar ketika diberi musibah. Orang yang kokoh imannya mensyukuri musibah yang Allah kirim padanya. Dia akan mempedomani kitab suci Alquran dan hadist bahwa para nabi dan rasul diberi musibah yang tidak ringan. Nabi Yusuf dipenjarah selama tujuh tahun hanya karena tidak mau diajak berzina oleh Zulaiha. 

Nabi Ayyub diberi musibah berupa hilangnya keluarga, harta dan kesehatan selama berpuluh puluh tahun. Tapi sekalipun dia tidak menyalahkan iblis laknatullah. Dia berfikir positif bahwa Allah sedang mengujinya. Mudah buat Allah untuk menghilangkan kesusahannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline