Bismillah,
Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad.
Ahad kemaren 2.2.2020 menyempatkan diri pulian di Bengkulu. Pagi sekali sudah bangun khawatir tidur kesiangan. Tidak lagi sarapan pagi dan belum shalat subuh langsung meluncur ke airport. Alhdulillah berangkat sesuai jadwal dan selamat tiba di airport Fatmawati Bengkulu. Tulisan ini mengulas sedikit tentang isi khotbah nikah kami pada acara akad nikah keponakan, Mirna Sari Anggeni, SKM bin Mirhun, SE dengan Hiben, Sos bin Ayip.
Sesudah memuji nama Allah dan berselawat kepada nabi saya melanjutkan khotbah nikah. Bapak Ibu para undangan dan calon mempelai yang saya hormati. Saya bilang kepada audiens bahwa menikah ini bukan hal sederhana tetapi berimplikasi sangat luas.
Pertama, dengan ijab Qabul antara wali kepada calon mantu bahwa aku nikahkan engkau dengan anakku dengan maskawin so and so dibayar tunai lalu dijawab saya terima nikahnya dengan maskawin tersebut. Keadaan berubah dari pergaulan yang haram jadi halal. Dari calon penghuni neraka menjadi calon penghuni surga.
Kedua, mata pencaharian utama manusia semestinya adalah taqwa pada Allah. Mengapa? Karena taqwa pada Allah akan merubah yang buruk jadi baik, yang mengundang murka Allah jadi mengundang Ridha Allah.
Ketiga, pernikahan adalah Sunnah nabi. Maka barang siapa menghidupkan Sunnah nabi berarti dia mencintai nabi dan barangsias mencintai nabi bersamsnya dalam surga Alhadist.
Sekolah Kebahagiaan
Kalian sudah terpelajar dan sudah punya mata pencaharian. Maka sesudah menikah kalian ada kemungkinan bercerai karena tidak memasuki sekolah kebahagiaan. Siapkan diri kalian untuk sekolah lagi. Kalian hanya akan di wisuda jika sudah meninggal dunia. Tapi keberkahan sekolah ini akan diberikan kepada mereka yang sungguh sungguh mempraktekkan kurikulumnya.