Lihat ke Halaman Asli

Supli Rahim

Pemerhati humaniora dan lingkungan

Kasus Sukmawati Bahayakan Pemerintahan Jokowi

Diperbarui: 22 November 2019   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detik.com

Bismillah, Alhamdulillah, Allahummashaliala Muhammad.

Sukmawati putri Soekarno itu sudah lebih dari terkenal dan pantas disyukuri. Mengapa? Karena tidak semua orang bisa seperti itu. Lahir dekat istana saja sudah bukan main senangnya, apalagi dia dilahirkan dari dalam istana. Tapi kali ini dia menyinggung masalah yang sangat sensitif - keyakinan mayoritas manusia Indonesia - Islam. 

Kali pertama dia menistakan Islam ketika mengolok-olok azan. Gelombang protespun bergerak dari seluruh Indonesia. Kali itu umat masih sabar dan bisa diajak dan dibujuk untuk memaafkannya.

Tapi kali ini Sukmawati sudah membandingkan yang lebih sensitif lagi. Membandingkan nabi Muhammad Saw dengan Soekarno itu tak pernah relevan dan pas untuk dilakukan. Mengapa? Karena kecintaan umat Islam kepada nabi Muhammad Saw itu melekat di dalam dada setiap pemeluk agama tersebut.

Mencintai tanah air juga tidak bisa dipisahkan dengan umat islam yang taat karena itu adalah bagian dari perintah Allah dan nabiNya. Tetapi jika dirangking maka cinta kepada nabi Muhammad Saw lebih tinggi dari kecintaan mereka kepada apapun termasuk kepada keluarga, tanah air apalagi kepada manusia biasa.

Pekerjaan Sukmawati membandingkan antara Soekarno dengan nabi Muhammad Saw itu adalah pekerjaan yang tak berguna alias sia-sia. Kenapa? Karena menyentuh pribadi nabi Muhammad Saw sebagai nabi umat islam adalah kesalahan fatal bagi Sukmawati.

Pertama, nabi Muhammad Saw tidak bisa dibandingkan dengan siapapun. Apalagi dibandingkan dengan pejuang kemerdekaan Indonesia karena nabi Muhammad Saw adalah Rahmat bagi seluruh alam - termasuk langit dan bumi.

Mengapa nabi Muhammad Saw adalah Rahmat seluruh alam? Karena penciptaan  nabi Muhammad diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berkah bagi seluruh alam. Penciptaan langit dan bumi adalah dari Nur Muhammad (cahaya Muhammad).  

Kedua, pembandingan antara Soekarno dengan nabi Muhammad Saw adalah sebuah kesalahan yang berazaskan ketidakpahaman Sukmawati atas fenomena yang tak sama. Pekerjaan seperti ini tidak bisa dimaafkan karena tidak ada dari umat Islam yang bisa mewakili untuk menerima maaf seorang Sukmawati. Tidak ada dalam.ajaran agama Islam bahwa jika nabi dinistakan maka yang mewakili permintaan maaf ada pada ulama atau orang perorang.

Ketiga, jika Sukmawati tidak diadili oleh penegak hukum akan membahayakan pemerintahan Jokowi. Mengapa? Karena harapan umat Islam kepada penegakkan hukum di negeri ini sudah semakin menipis.

Diyakini ke depan bahwa gelombang protes terhadap penistaan agama oleh Sukmawati tidak akan berkurang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline