Bismillah, Alhamdulillah, Allahumma shaliala Muhammad
Kemaren sore datang lagi sejumlah mahasiswa Pascasarjana Magister kesehatan masyarakat STIK Bina Husada di kampus kami di kelurahan 22 Ilir Palembang Sumatera Selatan. Mereka adalah para ASN di kabupaten Lahat, kabupaten PALI (Penakal Abab Lematang Ilir) dan kota Pagar Alam Sumatera Selatan.
Sebelumnya mahasiswa MKM kami banyak yang datang dari sejumlah wilayah di kabupaten Ogan Komering Ulu dan Lahat Sumatera Selatan.
Tulisan ini mencoba mengupas tentang wirausaha, mengubah mindset dari mencari kerja kepada menciptakan lapangan kerja.
Wirausaha "by definition" adalah proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah (dikutip dari Max Manroe). Banyak lagi definisi wirausaha yang lain.
Saya menanyakan kepada mahasiswa saya apakah kita bisa jadi kaya raya dari menjadi ASN (aparat sipil negara)? Sebagian ragu menjawab. Tidak pak, kata mereka. Terus kita kaya dengan jalan apa?
Setelah itu saya mengingatkan kepada mereka bahwa benar kita tidak mungkin jadi kaya raya dengan jadi ASN. Mari renungkan kenyataan bahwa dari 99 persen orang kaya di Amerika Serikat, 74 persen berasal dari mereka yang berwirausaha.
Saya mengatakan kepada para mahasiswa bahwa semua kalian adalah calon pemimpin masa depan. Karena itu kami di program studi membekali kalian dengan banyak hal. Selain dengan ilmu kesehatan, ilmu kepemimpinan, ilmu sosial dan perilaku, kalian dibekali dengan upaya untuk mengubah mindset dari anti bisnis menjadi pro bisnis.
Alhamdulillah, dalam rangka memperingati maulid nabi Muhammad Saw kita mengupas aspek kewirausahaan nabi yang agung itu. Ternyata, nabi Muhammad Saw adalah pebisnis antar negara pada umur yang sangat muda. Sebelum menikah beliau sudah berhasil melipatgandakan keuntungan dari berdagang tanpa modal. Atau dengan kata lain dia membuat uang tanpa uang.
Bagaimana bisa ? Ya. Nabi Muhammad memperdagangkan barang dagangan milik Siti Khadijah ra. Beliau mengandalkan akhlak dalam berdagang. Akhlak dalam berdagang sangat penting dan menjadi penentu keberhasilan rasulullah.
Pada suatu waktu Rasulullah bersabda: "Sembilan dari sepuluh rezeki ada dalam bisnis". Di sini jelas bahwa untuk jadi kaya raya hanya mungkin jika kita terlibat bisnis.