Lihat ke Halaman Asli

Supli EffendiRahim

pemerhati lingkungan dan kesehatan

Mengenang Masa Lalu Saat Hidup di Pedesaan

Diperbarui: 6 Oktober 2021   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Kebanyakan kami warga kota yang pada awalnya adalah warga "ndeso" tak mungkin bisa melupakan kehidupan pedesaan itu. Penulis ketika menonton vlog pedesaan yang hidup dijalankan penuh dengan kesederhanaan. 

Hidup di desa tergantung dengan alam. Hujan, kemarau, banjir, kering dst adalah keadaan kehidupan yang silih berganti.

Pindah ke kota

Penulis mengajak ayah ibu kakek adik adik untuk pindah ke kota dengan sejumlah alasan. Pertama, penulis ingin mengajak ayak ibu pindah ke kota dwngan harapan adik adik bisa lanjut sekolah karena mempunyai suasana kota. Karena jika terua di desa agak susah bagi mereka untuk berasaptasi dengan suasana kota.

Bedol desa

Saat mengajak adik adik pindah ke kota itu tidak sulit bagi penulis. Kenapa? Karena mereka sejak lama sudah termotivasi oleh abang mereka yang sejak lama sudah kuliah di kota. 

Selalu ingat desa

Di manapun kami para perantau akan selalu ingat dengan suasana desa. Pagi pagi mandi pagindi sungai. Selanjutnya makan pagi bersama keluarga, kemudian siap siap pergi ke sawah atau ke kebun. Adik adik yang masih bersekolah akan pergi ke sekolah. Sekolah adik adik ada yang 3 km.dari dusun untuk yang sekolah di SD negergi. Tetapi jika mereka menuntut ilmu.di SmP agak lebih jauh lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline