Lihat ke Halaman Asli

Supli EffendiRahim

pemerhati lingkungan dan kesehatan

Salah Satu Faktor Risiko Itu adalah "Sampah"

Diperbarui: 29 September 2021   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Pada waktu menetapkan kalimat visi Program studi kami di Magister Kesehatan Masyarakat PPS UKB Palembang semua mulai dari pimpinan Universitas sampai kepada para dosen bersekat tentang "kalimat mimpi" bersama. 

Apa itu? "Menjadi program Magister Kesehatan Masyarakat yang unggul dalam manajemen penyakit berbasis faktor risiko dan sistem informasi tahun 2029". Maka nampak dalam bayangan penulis sejumlah faktor risiko. Salah satunya adalah sampah.

Sampah sumber masalah

Dari kejadian diusirnya nabi Adam dan istrinya Siti Hawa, kita sudah mengenal faktor risiko tersebut. Apa itu? itulah fikiran "sampah" dan amalan "sampah". 

Nabi Adam dan Hawa terbujuk rayuan iblis agar mereka jangan sampai memakan buah kholdi yang Allah larang. Karena jika mereka memakan buah itu mereka akan celaka. 

Di sinilah Iblis mengenalkan amalan "sampah" pertama kali. Karena amalan itulah mereka diusir dari surga. Nyata sekali bahwa sampah akan jadi faktor risiko penyakit jika Adam dan istrinya sudah menghuni bumi nantinya.

Adam di India, Hawa di Jeddah

Risiko yang Adam dan istrinya Hawa harus terima akibat amalan sampah yang mereka lakukan yakni memakan buah kholdi adalah berpisah. Adam Allah kirim ke India. Hawa Allah kirim ke Jeddah. Perpisahan kedua suami istri itu berlangsung tidak sebentar yakni 100 tahun. Adam yang paling menyesal. Penyesalan ini menghasilkan doa dan zikir yang diajarkan oleh Allah yakni "Rabbana zalamna anfusana wailam taghfirlana watarhamna lakunanna minal khasyirin".  Artinya: "Ya Allah kami ini menzalimi diri kami jika tidak Kau ampuni dan tidak Kau rahmati sungguh kami akan menjadi orang yang merugi." Sejak itu taubat Adam dan istrinya diterima Allah dan mereka ditemukan di "jabbal" (bukit) rahmah di Mekkah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline