Lihat ke Halaman Asli

Supli EffendiRahim

pemerhati lingkungan dan kesehatan

Rindu kepada Rasulullah, Rindu Tak Terperi

Diperbarui: 27 Juni 2021   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Penulis berasal dari dusun terpencil bernama Lubuk Langkap desa Sukamaju Air kecamatan Nipis kabupaten Bengkulu Selatan provinsi Bengkulu.  Dusun ini berada 3 km sebelah utara desa Palak Bengkerung dan berada 30 km di sebelah tenggara kota Manna serta 150 km di sebelah timur laut kota Bengkulu. Tulisan ini membahas tentang terbangunnya cinta rasul pada para warga Lubuk Langkap.

Sekolah di Madrasah

Bagi anak-anak Lubuk Langkap yang beragama islam Lubuk Langkap semuanya memulai pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah. Di sini informasi, keteladanan dan bersosialisasi diajarkan dan dijadikan amalan sehari-hari. Penulis merasakan dan menikmati pendidikan yang memadukan urusan dunia dan akhirat di sekolah dasar islam itu.  

Di sekolah kami belajar banyak hal mulai dari pendidikan agama islam, sejarah, ilmu bumi, akhlak, tajwid, nahu saraf, ilmu alam, ilmu hayat, ilmu hitung, kesenian, olah raga, bahasa Arab dsb. Setelah sekolah kami diajak gotong royong di sawah - menanam padi, mengetam dsb. 

Jika hari jumaat tiba murid diwajibkan solat jumaat. Guru "mengabsen" siapa yang solat jumaat siapa yang tidak. Jika ada yang tidak solat jumaat maka akan diberi hukuman berupa pemukulan telapal tangan dengan miatar panjang. 

Tertanamnya kerinduan kepada rasulullah

Penulis merasakan dan menjiwai betul sejarah perjuangan, kehidupan yang pahit dan berliku dari seorang nabi akhir zaman, Muhammad bin Abdullah. Beta beliau dilahirkan tanpa ayah, meninggal ibu ketika berumur 6 tahun, diasuh kakek, lalu ditinggal. Selnjutnya diasuk paman.

Sewaktu sebelum jadi nabi, Muhammad kecil hingga dewasa diberi gelar al-amin karena terbukti kejujuran dan kebaikannya. Dia pekerja keras. Berdagang antar negara. Kegigihan plus kejujuran dalam berdagang memikat janda kaya anak bangsawan bernama Siti Khadijah. 

Setelah menerima wahyu dan mendakwahkan islam sebagai agama yang mengesakan Allah, Muhammad dimusuhi oleh keluarga dan masyarakat Mekkah. Dia dikatakan sebagai orang gila dan menceritakan dongeng orang terdahulu. Tekanan dan ancaman untuk dibunuh adalah bagian hari-hari yang dialaminya. Demikian juga pengikutnya. Ada yang disiksa ada juga yang dibunuh. Pernah selama tiga tahun nabi dan pengikutnya diboikot secara sosial dan ekonomi. Swhingga nabi memerintahkan untuk berhijrah ke habasyah. Tetapi masyarakat habasyah tidak menerima mereka bahkan diusir.

Untuk menghindarkan perrumpahan darah lebih jauh nabi menjajagi kemungkinan pindah atau hijrah ke yastrib yakni Madinah sekarang. Setelah itu Allah swt resmi memerintahkan nabi untuk berhijrah ke madinah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline