Lihat ke Halaman Asli

Supli EffendiRahim

pemerhati lingkungan dan kesehatan

Berbagi Pengalaman Selama Hidup di Inggris

Diperbarui: 8 Juni 2021   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar / visitbratain.com

Bismillah,

Penulis pernah hidup dan tinggal di kota kecil, sebelah utara London, bernama Bedford. Banyak kenangan yang tak terlupakan selama di sini. Kala itu penulis menjalani tugas negara yakni belajar. 

Kala itu juga penulis sedang menjalani hidup bersama keluarga kecilnya. Ada istri dan anak sulung yang ikut penulis menjalani tugas belajar di CIT, Cranfield Insitute of Technology, yang belakangan menjadi University of Cranfield. Tulisan ini mengungkapkan sejumlah pengalaman penulis selama hidup di Inggeris.

Pergi ke London

Awal saya berangkat dengan teman-teman dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1986 bulan Agustus. Setelah menanda tangani kontrak dengan Rektor Unsri kala itu, Amran Halim, penulis pamit dengan istri, ayah, ibu, mertua dan saudara serta kakek. Bukan main sedihnya merantau jauh meninggalkan keluarga. Kala itu anak sulung saya masih dalam perut ibunya.

Melalui Cangi Airport setelah berangkat dari SMB II airport kala itu Talang Betutu, penulis terbang ke London dengan pesawat BA, british airways. Tiba di Heathrow airport penulis dijemput oleh petugas dari staff dari British Council, yang mengurusi kami selama sekolah.

Kami menempati hotel yang tidak terlalu mahal tetapi tidak terlalu murah untuk ukuran London. Yang teringat oleh saya bahwa kami tiba di London pada saat itu bulan Agustus akhir musim panas jelang musim gugur. Cuaca sudah mulai dingin untuk ukuran seseorang dari Asia yang panas sepanjang tahun.

40 hari menginap di rumah Orang Inggris

Penulis menjalani hidup di Inggeris dikenalkan dengan bahasa, budaya dan makanan selama 40 hari menginap di rumah Land lord, sebuah keluarga yang lumayan besar - suami, istri dan sejumlah anak. Kala itu mereka punya anak yang sudah dewasa perempuan, anak laki-laki dua atau 3. Setiap sarapan disiapkan makan bersama, demikian juga makan malam.

Siang hari kami belajar bahasa Inggeris dengan teman-teman dari berbagai negara, termasuk dari Asia, Afrika, Amerika, Eropa dsb.

Belajar siang hari, lalu mempraktikkannya merupakan hal yang menyenangkan dan indah dikenang. Setelah tinggal, bergaul dengan keluarga Inggeris dari minggu ke minggu terasa betul manfaatnya. Di samping percaya diri meningkat kita jadi mengerti banyak hal tentang adat budaya Inggeris.

Mulai belajar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline