Lihat ke Halaman Asli

Supli EffendiRahim

pemerhati lingkungan dan kesehatan

Tak Pantas Kita Menyombongkan Diri

Diperbarui: 19 Mei 2021   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Katakanlah kita berharta melimpah. Katakanlah kita banyak gelar, banyak ilmu, banyak kepandaian. Katakanlah kita berkuasa dan berkedudukan yang tinggi. Katakanlah kita banyak dan punya pasangan, keluarga, pengikut dan keturunan bangsawan. Katakanlah kita sehat dan banyak tenaga kesehatan adalah keluarga kita, sahabat kita, tetangga kita. Tetapi semua akan dipisahkan dari kita. Mengapa kita menyombongkan diri? Pantaskah?

Tetanggaku adalah guru-guruku

Dalam tahun ini dan tahun yang lalu saya mempunyai banyak teman, keluarga dan tetangga yang meninggal dunia. Terkesan sekali bahwa kepergian mereka sangat mendadak, sangat cepat, sangat tak beralasan. Ada yang sakit sebentar meninggal. Ada yang kena covid 19 meninggal. Ada yang kecelakaan meninggal. Ada yang selesai operasi meninggal.

Di antara mereka yang meninggal itu ada yang berpangkat tinggi, ada yang kaya raya, ada yang sehat-sehat saja, ada yang punya keluarga yang banyak dan membanggakan. Tetapi mereka tidak peduli.  Tanpa sempat pamit secara personal mereka dipanggil Allah. Mereka tinggalkan semua. Harta, tahta, keluarga, wanita, pasangan, dan semua ditinggalkan tanpa ada yang dibawa.

 Allah swt berfirman: 

"dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk- buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim (Q.S Al-Hujurat:11)".

Dari sini diketahui bahwa Allah melarang keras kita para hambanya untuk menyombongkan diri. Mengapa? Karena semua aksesori yang Allah anugerahkan kepada kita mempunyai status yang sama yakni hak pakai, bukan hak milik.

Penghalang masuk surga

Kalau ada orang yang sombong di sekitar kita adalah  bonus bagi kita. Berikut dalil naqli yang penulis lakukan. Untuk itu jangan pernah menyombongkan diri. Berikut daftar daftar dosa kita yang mesti kita ayomi yakni anak yatim dan orang miskin.

Sederet dalil-dalil disampaikan terkait kesombongan ini, baik dari al- Quran mau pun hadist. “Orang sombong itu termasuk golongan kafir dan termasuk syirik (Q.S. Shad ayat 73-74). Orang sombong tempat kembalinya di neraka (Q.S. Az- Zumar ayat 72). Kesombongan adalah tirai penghalang masuk Syurga (Q.S. al- ‘Araf ayat 13). Allah tidak menyukai orang-orang sombong (Q.S. an- Nahl ayat 22-23).”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline