Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Cerita Anak Desa Lubuk Langkap Jadi Dosen di Kota

Diperbarui: 31 Maret 2023   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bismillah,

Dulu kala, di desa Lubuk Langkap Air Nipis, Bengkulu Selatan, terdapat seorang anak laki-laki bernama Ahmad. Ahmad adalah anak yang rajin dan tekun dalam belajar, dan dia selalu bersemangat untuk pergi ke sekolah setiap harinya.

Namun, keadaan di desa mereka tidaklah mudah. Sekolah yang tersedia hanya satu, dan lokasinya jauh dari rumah Ahmad. Untuk bisa sampai ke sekolah, Ahmad harus menempuh perjalanan yang melelahkan dengan berjalan kaki melintasi perbukitan dan hutan belantara.

Meskipun begitu, Ahmad tetap semangat dan tidak pernah mengeluh. Ia bahkan senang sekali pergi ke sekolah, karena di sana ia bisa belajar banyak hal baru dan bertemu dengan teman-teman sebaya.

Kegiatan favorit Ahmad di sekolah adalah mengaji. Ia sangat senang membaca Al-Quran dan selalu berusaha untuk menghafal lebih banyak ayat setiap harinya. Setiap kali dia membaca Al-Quran, hatinya selalu merasa tenang dan damai.

Suatu hari, saat Ahmad pulang dari sekolah, dia mendapat kabar yang menyedihkan. Kakeknya, yang selama ini menjadi penjaga langit-langit masjid di desanya, telah meninggal dunia. Ahmad merasa sangat kehilangan, karena kakeknya adalah orang yang sangat dicintainya dan selalu membimbingnya dalam kehidupan.

Meskipun sedih, Ahmad tetap bersemangat untuk belajar dan mengaji. Ia percaya bahwa kakeknya pasti senang melihatnya terus berusaha dan berprestasi di sekolah. Ahmad bahkan sering mengunjungi makam kakeknya setelah pulang sekolah, dan membacakan ayat-ayat Al-Quran untuknya.

Kisah Ahmad menjadi inspirasi bagi banyak orang di desa Lubuk Langkap Air Nipis. Ia adalah contoh nyata bahwa dengan tekun dan semangat yang tinggi, kita bisa mengatasi segala rintangan dan mencapai impian kita. Dan meskipun kakeknya telah pergi, semangat dan kecintaannya pada Al-Quran tetap membimbingnya dalam hidup.

Sekolah ke kota

Setelah beberapa tahun belajar di sekolah di desanya, Ahmad semakin merasa tertarik untuk melanjutkan pendidikan di kota. Ia ingin belajar lebih banyak lagi dan mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang ulama yang terkemuka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline