Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Budi, Shalat dan Pisang

Diperbarui: 8 Desember 2022   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

facebook/supli rahim

Bismillah,

Sekitar sewindu yang lalu penulis bertemu di jalan dengan seseorang yang meminta tumpangan. Penulis baru saja pulang dari rumah tukang kebun di daerah Pulokerto Gandus Palembang. Pemuda itu menyapa ramah: "pak haji, ingat saya gak?" Penulis menjawab: "ingatlah tapi namumu saya lupa". "Saya Budi", katanya. Mau kemana kamu, kata penulis. "Saya minta tumpangan pak haji, mau ke tempat abang". Penulis mempersilahkan Budi duduk di kursi depan.

Budi dan solat

Dalam perjalanan itu kami berbincang tentang banyak hal tetapi yang hidup diskusinya adalah soal solat. "Budi maafkan saya", kata penulis.  Kenapa pak haji, jawabnya. Bagaimana keadaan solatmu, kata penulis. Waduh baru solat subuh saja yang dilakukan. Kenapa yang lain? Solat yang lain sangat berat, kata budi. Kenapa begitu? Iyalah pak haji, zuhur masih kerja, asar kadang masih di jalan, magrib kecapekan. Isya ketiduran. Begitu Budi bertutur.

"Maaf", kata penulis. "Semua orang sibuk, semua orang capek, semua orang agendanya penuh. Tetapi, kata penulis, kesubukan jangan dijadikan alasan untuk tidak solat.

Lalu bagaimana solusinya pak haji. Kata Budi. Dengan Budi ya. Amalan yang paling utama diperiksa adalah solat. Karena itu jika solatnya aman maka aman semua ibadahnya. Tetapi jika solatnya sangat buruk nilainya yang amal ibadahnya yang lain seakan-akam tidak berguna. 

Perhatikan pisang

Budi, kata penulis. Perhatikan pisang.  Buah pisang kalau satu mesti tidak boleh busuk. Jika satu sisir boleh 1 buah yang bhsuk. Jika satu tandan makaboleh busuk satu sisir. Tetap diambil oleh pemiliknya. Demikian juga solat kita. Jika sendirian maka saratnya harus sangat paripurna salah satunya harus khusuk. Pada hal manusia sangat samgat rentan dalam perkara mentaati Allah. 

Maka solat yang berkualitas, berjemaah dan di.mana azan dikumndangkan adalah persyaratam yang mestinya sebagai sifat solat lkita. Budi menyatakan kepada penulis akan mencoba sekuat tenaga akan memperbaiki tertib solat beliau yang tadinya tidak tertib akan beliau usahakan tertib yakni tertib tempat, tertib waktu dan tertib cara. Budi sangat berterima kasih kepada penulis. Penulis bilang kepada Budi: "Berterima kasihlah kepada Allah. 

Nasehat untuk penulis juga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline