Bismillah,
Kita manusia adalah makhluk lemah. Hati kita sering rapuh. Jika dipuji cepat melambung. Jika ditimpa musibah cepat hancur. Maka mari kita selalu evaluasi hati kita apakah hati kita termasuk hati yang selamat atau hati yang sekarat. Allah berfirman di dalam alquran surat ke 89 ayat 15 dan 16 "dan apabila manusia diberikan kenikmatan dan kesenangan maka mereka berkata bahwa Allah sedang memuliakanku, tetapi jika mereka ditimpa malapetaka dan musibah maka mereka mengatakan bahwa Allah menghinakanku".
Bangun kesadaran diri
Kesadaran manusia hanya bisa terbangun apabila dia menyadari dirinya sebagai makhluk.yang diatur oleh sang khalik. Bukan manusia yang mengatur. Manusia bisa mengatur apa yang mwreka bisa atur. Sebaliknya bisakah kita mengatur panas dingin, kemarau penghujan, banjir kekeringan, sedih senang. Cara paling jitu untuk membangun kesadaran diri adalah selalu membaca kalam Ilahi yakni alquran.
Alquran merupakan bacaan yang berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia, informasi tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dengan yang bathil. Jika kita membaca alquran kita akan tahu apa tujuan penciptaan manusia. Untul menjadi hamba duniakah atau menjadi hamba Allah? Jika kita menjadi hamba dunia maka pastikan kita akan menderita di dunia maupun di akhirat. Tetapi jika menjadi hamba Allah maka pastikan kita akan bahagia dunia dan akhirat.
Tips hadapi hati yang runtuh
Langkah pertama jika kita mengalami hati runtuh adalah kita menyadari bahwa musibah yang menimpa kita itu adalah kebaikan yang mendatangkan pahala. Ya, karena jika orang yang ditimpa musibah membaca akquran: "Innalillahi wainna ilaihi rojiun" maka dia akan dianugerahi sifat sabar. Orang yang punya sifat sabar akan bersama Allah. Dia akan tenang dan Allah akan memberi mereka yang ditimpa musibah itu rahmat dan petunjuk. Bahkan Allah akan mengganti musibah itu dengan kebaikandan kebaikan.
Selanjutnya untuk menggapai ketenangan kita hendaknya berdoa kepada Allah. Nabi Muhammad saw mengajari doa ketika kita ditimpa musibah dengan mengakui kelemahan kita, mengakui kekuatan Allah, memuji Allah, mensyukuri nikmat Allah, dengan berselawat kepada nabi. Maka dengan mengiba kepada Allah kita memohob agar hati kita dijadikan menerima, ridga dengan qadha dan qadar Allah, kita juga meminta agar Allah memberi ganjaran pahala dari.musibah yang menimpa kita san menggantinya dengan yang lebih baik.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H