Bismillah,
Ayahku H Abdur Rahim Hamzah tidak banyak bicara kecuali itu penting dia kemukakan dalam bentu cerita atau memotivasi anak-anaknya. Cerita orang pintar itu biasa dia ceritakan ketika dalam perjalanan. Atau ayah bercerita ketika sedang makan malam atau di mana saja dia sempat.
Tetapi ayah juga mendidik anak dengan melakukan kebaikan yang bisa dan biasa ditiru oleh anak-anaknya. Tulisan ini menguak bagaimana ayah kami memotivasi anak-anaknya.
Menghukum anak
Jika anak melakukan kesalahan misalnya mencuri atau hal yang tak pantas dilalukan oleh sang anak maka ayah akan menghukum kami dengan sangat keras. Saking kerasnya maka kami menjadi taubat dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
Penulis pernah mencuri uang ayah dalam.jumlah yang lumayan banyak untuk uluran waktu itu Rp 100,-. Jumlah ini cukup banyak untuk masa itu. Maka.penulis dihukum sangat berat dengan rotan. Penulis merasa bersalah sekaligus bersedih. Karena ayah menghukum yang begitu berat dan membuat penulis taubat dan tak mau lagi mencuri, walau uang siapa saja.
Ayah memberi contoh
Ayah penulis sangat menyayangi siapa saja di keluarga beliau mulai dari keponakan, adik, keluarga dekat atau keluarga jauh. Ayah akan memberikan apa saja kepada adik-adiknya walau harus nyawa dia berikan untuk adik-adiknya.
Adik-adiknya dia ajak untuk berkebun di Datar Kepahyang yang cukup jauh dari kampung. Baik adik maupun keponakan dia ajak membuka hutan. Alhamdulillah mereka ikut. Jika ada kesulitan maka dia akan bantu atau mereka saling bantu alias gotong royong.
Mau diajak pindah ke kota