Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Ketika Seorang Hamba Mengharap Rahmat Tuhannya

Diperbarui: 10 November 2022 Β  04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

.
Bismillah.

Manusia adalah makhluk lemah yang selalu gunda dalam banyak hal dalam hidupnya dan bahkan dalam semua hal. Kemaren sore penulis mendengar percakapan santai tapi serius oleh penyiar sebuah radio daerah tentang kegalauan. Dan ternyata dari pembicaraan itu memang manusia selalu dihinggapi penyakit "khauf" atau takut. Takut itu, takut ini.

Ingat lagu lama

Lagu ini adalah lagu lama dari seorang penyanyi lawas yang berjudul "Jangan kau salah menilai". Lagu ini bagi penulis tentu punya nilai memori tetapi punya nilai spiritual.

Dari sudut pandang percintaan kepada anak manusia maka lagu itu mengingatkan hubungan penulis dengan kekasihnya yang kini menjadi istrinya. 42 tahun yang lalu penulis sudah mengenalnya.

Dari sisi spirittual penulis merasa ingin mengiba kepada Sang pencipta bahwa sering kita salah melangkah, salah bertindak karena iman manusia naik dan turun, ada dan tiada, tipis dan tebal, sehat dan sakit, hidup dan mati dsb.

Maka ketika salah melangkah penulis ingin meminta pengertian Sang Pencipta agar jangan dihukum dan disalahkan karena dia hanyalah seonggok daging yang diberi nyawa dan petunjuk. Tapi mestinya Kau ya rabb bisa memahami betapa tanpa kasih sayang dan rahmatMu penulis tak punya nilai apa-apa.

Tetapi jika Allah mengampuni, menyayangi dan merahmati maka baru ada nilai.

Sayang

Dalam lagu itu menurut penulis ada saat yang paling syahdu yakni.. Andaikan kau bisa melihat hatiku Kau akan menyadari betapa aku sangat mencintaiMu.πŸ˜“πŸ˜“πŸ˜“

Kau akan menyadari betapa aku sangat mencintaimu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline