Bismillah,
Aneh tapi nyata. Begitulah kata yang tepat untuk Lubuk langkap. Dusun yang ada di Desa Sukamaju Air Nipis Bengkulu Selatan ini. Kenapa? Karena dusun ini tadinya tak ada daya tariknya sama sekali terutama bagi warga dusun itu sendiri.
Tak ada jalan, pelosok alias terpencil, tak ada listrik. Banyak warga desa yang hijrah ke tanah Jawa, atau ke bagian lain di pulau Sumatera.
Tahun 1990an
Setelah Lubuk Langkap terbuka pada akhir 1990-an, semua jadi berubah. Lubuk langkap dijafikan tempat wisata pemandian, jalan dibangun jadi hot mix, dibangun bendungan irigasi. Pada saat yang bersamaan pemuda Lubuk Langkap sudah bekerja di luar daerah utamanya di pulau Jawa.
Saat ini pemuda Libuk Langkap sudah banyak merantau karena sebelum Lubuk Langkap terbuka dan maju seperti sekarang. Mereka yang merantau itu sudah memutuskan untuk tinggal secara permanen di kota atau wilayah yang mereka tuju. Ada yang di Bandung Jawa Barat, ada yang sekitar bogor, ada yang di Jawa Timur dan Yogyakarta.
Wisata alam bermunculan
Setelah banyak orang berdatangan untuk mandi di.Lubuk Langkap sejumlah warga Lubuk Langkap mengsplor wisata alam yang ada. Mereka menemukan air terjun yang letaknya sebelah utara Lubuk Langkap.
Perlu waktu 1 jam untuk tiba di air terjun itu dengan berjalan kaki. Air terjun ini sangat sejuk dan enak dijadikan pemandian alternatif setelah mandi di Lubuk Langkap. Air terjun ini menurut pak Sukarjo, tetua di dusun Lubuk Langkap yang sedang berada di Muko-muko merupakan "ulu tulung" sungai Merendangan yang muaranya di suangai Ndelengo di sekitar Masat Bangkulu Selatan.
Sukardi memberi tahu penulis bahwa memang wisata air terjun itu tergolong baru disadari dan ditemukan oleh penduduk karena selama ini tidak menari perhatian warga Lubuk Langkap. Warga Lubuk Langkap fokus pada kegiatan bersawah dan berkebun.