Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Becermin dengan Kehidupan Nabi Adam As

Diperbarui: 12 Agustus 2022   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Aku tahu siapa aku, seorang yang banyak memperoleh nikmat Allah tetapi sedikit pahala dan banyak dosa. Jika aku becermin kepada kehidupan nabi Adam maka aku jadi galau. Kenapa? Karena nabi Adam hanya 1 dosa diusir dari surga. Sedangkan aku banyak dosa sedikit pahala ingin masuk surga.

Aku beruntung

Boleh kan merasa beruntung? Kenapa tidak, jawabku suatu waktu. Apa itu? Aku beruntung karena lahir dan dibesarkan semoga juga mati dalam keadaan menjadi umat nabi Muhammad saw. Kenapa beruntung? Karena nabi Adam saja hanya dengan berselawat kepada Nabi Muhammad saja beliau dihalalkan menikahi istrinya Hawa sebagai mahar.

Becermin dari situ penulis berani mengangkat kepala dan bahu. Mengapa? Karena penulis setiap hari selalu  diberi kesempatan oleh Allah untuk bersyahadat yakni "Lailahaillallah muhammadarasulullah". Kalimat ini dikatakan lebih berat dari seluruh langit dan bumi.

Keberkahan selawat kepada nabi

Hal lain yang membuat penulis berkurang kegalauannya adalah timbulnya keyakinan bahwa siapa saja yang mendakwahkan kalimat syahadat baik melalui azan  tulisan maupun lisan akan menambah pundi-pundi amal penulis walau kelak penulis sudah tiada.

Pribadi yang tabah

Ketika nabi Adam dikeluarkaan dari surga dia dipisahkan dengan istrinya. Dia diturunkan ke India sekarang, Siti Hawa di Jeddah sekarang. Perpisahan mereka lebih kurang 100 tahun. Nabi Adam lah yang paling menyesal. Dia diberi kalimat penyesalan yang bunyinya sbb: Rabbana zalamna anfusana wailamtaghfirlana watarhamna lakunannaminal khasyiriin". Ya tuhan kami kami menzalimi diri kami jika tidak diberi ampunan dan tak dirahmati sesungguhnya kami adalah orang yang merugi. 

Nabi Adam menangis dan menangis sehingga banyak sungai terbentuk sebagai bentuk penyesalan dirinya harus keluar dari surga ke humi yang harus berjuang keras dan harus berpisah dari istri dalam masa yang lama. 

Nabi Adam menyesal mengapa tak bermusyawarah dengan majlis malaikat, mengapa mengikuti istrijya yang telah tergoda oleh bujukan iblis. Mengapa pula tidak minta pertolongan dan petunjuk Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline