Bismillah,
Terserah Allah mengatur hidup kita. Mau diwafatkannya dalam keadaan berenang, mati kecelakaan, lagi baca alquran, lagi sujud, lagi tidur dll. Kita hanyalah hamba Allah yang lemah, yang hanya bisa pasrah, bertawakal, berserah diri. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali yang Allah beri.
Demikian juga dengan kematian Eril, putra Ridwal Kamil. Allah memuliakan Eril demgam caraNya sendiri, tanpa campur tangan manusia. Eril tenggelam di sungai Aare Bern Swiss. Pada hal Eril jago berenang. Eril itu suka air. Eril kagum dengan makhluk tuhan bernama air.
Mati syahid
Seorang muslim seperti Eril Allah wafatkan melalui sebab tenggelam memperoleh predikat masi syahid. Orang yang mati syahid akan melperoleh kehidupan istimewa di dalam barzah. Hanya kita tidak tahu bentuk kehidupan para syuhada itu. Allah berfirman "janganlah kamu katakan mati mereka yang berjuang di jalan Allah itu tetapi mereka itu hidup hanya kamu tidak tahu bagaimana kehidupan mereka itu".
Bukti kemuliaan seorang Eril adalah bau jasadnya yang wangi, jasadnya utuh tak rusak walau sudah wafat selama 14 hari, banyaknya yang mendoakan, menyolatkan, melayat dsb. Pendek kata nama Eril harum di seluruh dunia. Begitu juga ayah ibunya selalu mendoakannya. Sedangkan doa ayah ibu tak ada hijab alias pasti diijabah oleh Allah swt.
Jadi pelajaran bagi kita semua
Kematian Eril ini adalah pelajaran bagi kita semua. Bahwa kematian itu adalah keniscayaan. Kita sehat tidak memperpanjang umur. Karena seorang Eril ada dalam keadaan sehat ketika mau datang. Eril juga masih muda ketika maut datang Kita semua termasuk pembaca dan penulis mesti menyiapkan diri. Banyak yang heran apa saja amal soleh yang dilakukan oleh Eril sehingga Allah begitu memuliakannya.
Jayalah kita semua.