Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Kenangan Indah Menggarap Sawah dengan Kerbau

Diperbarui: 16 Mei 2022   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

law-justice.co

Kenangan Menggarap Sawah dengan Kerbau

Bismillah,

Tidak ada kegiatan penulis yang tidak indah untuk dikenang. Kali ini sebut saja menggarap sawah dengan kerbau. Pekerjaan ini dikenal dengan kata "melunyah". Melunyah adalah melumpurkan sawah dengan  jalan mengelilingkan 3 atau 4 kerbau pada petak sawqh yang dibatasi oleh pematang sawah secara berulang-ulang.

Kerbau kakek nenek

Kakek dan nenek penulis punya sejumlah kerbau yang dipelihara secara liar di ataran sawah Seginim. Kerbau itu pernah mencapai populasi sebanyak 50 an dewasa dan yang kecil.

Setiap tahun digiring ke dusun lalu secara bergiliran digunakan untuk menggarap sawah. Keluarga nenek saya berjumlah 4 orang tetapi yang menggarap sawah hanya 3 KK yakni sawah Wasim, sawah Lemasim dan sawah Rahim.

Ayah memanjakan keponakan

Jika ingat melunyah, penulis ingat perlakuan ayah kepada keponakan beliau yakni Buyung Nurman Wasim, Nisar dll. Mereka selama melunyah diberi rokok kretek "gudang garam" sementara anaknya (baca: penulis) tidak boleh merokok. Mereka penuh tawa karena dimanja oleh paman mereka.

Gantian melunyah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline