Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Wahai Ramadhan, Kami Juga Sedih Melepasmu

Diperbarui: 1 Mei 2022   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Kami tahu bahwa engkau didatangkan oleh Allah dengan semua kemuliaanmu, dengan segala kasih sayang dan rahmat Allah, dengan segala ampunan dan iqum minannarNya. Tapi sejak pertama kau datang kami banyak lengah, kami banyak lalai dan kami banyak abai.

Kami banyak punya alasan untuk tidak menggunakan kedatanganmu dengan berbuat baik atau hanya sekedar meningkatkan mutu ibadah kami kepada tuhan kita, mutu zikir, mutu fikir akhirat dan mutu kesyukuran kami kepada rabb kami.

Kami puasa tapi banyak tidur, kurang mengaji, kurang sedekah, kurang zikir, kurang istighfar, kurang mentadabburi alquran, kurang mengunjungi anak yatim dsb.

Kami menyesal karena ada ada saja urusan dunia kami yang menyibukkan sehingga kami abai untuk banyak berbuat baik, beramal soleh.

Kami benar-benar menyesal karena telah mengabaikan kemuliaanmu ramadhan, dan kami sadar bahwa belum tahu apakah Allah jumpakan kita pada masa yang akan datang hiks hiks.

Yang kami tahu bahwa Allah tuhan kita adalah zat yang sangat sangat baik dan terserah Dia apakah dijumpakan lagi dengan kamu pada tahun yang akan datang. Tetapi kami yakin bahwa semua kebaikan dan semua kesempatan adalah milikNya. Namun saksikan wahai ramadhan bahwa kami masih ingin dijumpakan lagi denganmu pada tahun tahun yang akan datang dalam keadaan ikhlas, khusuk, beribadah lebih baik dengan kuantitas yang lebih banyak, lebih bermanfaat lebih banyak kepada  agamaMu, dan hambaMu dst.

Kenangan indah bersamamu

Banyak memang kenangan indah bersamamu. Tidur jadi sangat nyenyak, makan jadi nikmat dan ada rasa ingin berbuat baik dalam banyak hal. Kau memberikan iklim yang kondusif pada kami, keluqrga kami, sahabat kami dan kami yakin umat islam semuanya untuk beribadah dengan khusuk selama kedatanganmu melebihi bulan-bulan lain. Tetapi karena kau datang sempat kami abaikan dan sekarang kau akan pergi begitu cepat. Tetapi secara keseluruhan kami mengenangmu dengan indah. Ya Allah istiqomahkan kami bakdah kepergian ramadhan kelak. aamin yra.

Wahai ramadhan, pergilah kau dengan tenang, sampaikan maaf kami pada pengutusmu, sampaikan permohonan ampun padaNya. Saksikan ya Allah bahwa kami menyesal akan berpisah dengan penghulu segala bulan ini, bulan yang penuh rahmat, penuh ampunan dan penuh dengan iqum minannar ini. Selamat jalan wahai saudaraku yang baik "bulan mulia", bulan penuh kasih sayang Allah ini.

Saudaramu yang menyesal

Supli Effendi Rahim




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline