Lihat ke Halaman Asli

Supli rahim

Penulis dan dosen

Mensyukuri Nikmat Umur

Diperbarui: 1 Januari 2022   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bismillah,

Alhamdulillah. Allahumma shaliala muhammad. Mari kita selalu bersyukur kepada Allah sang pencipta langit dan bumi serta semua makhluk di dalamnya. Pencipta kita semua. Semua kita termasuk penulis dan pembaca diberi nikmat umur. Umur umat akhir zaman hanya 60-70 tahun, lebih pendek dari umat terdahulu misalnya umat nabi Nuh dan nabi Musa yang berumur sampai 500 sampai 1000 tahun.

Mensyukuri nikmat umur

Nikmat umur ini adalah nikmat yang diberikan oleh Allah, sang pencipta kita. Kita diberi umur panjang. Kita diberi umur pendek. Kita diberi masa muda, masa dewasa dan masa tua. Pada masa muda kita diberi kesempatan untuk menyiapkan  diri dalam pendidikan, pengalaman, ketrampilan, tetapi juga menyiapkan bekal untuk masa tua. Jika diberi petunjuk oleh Allah kita akan mentaati Allah dengan cara rasulullah. Tetapi petunjuk Allah perlu diundang, perlu dicari, tidak datang sendiri. Kesungguhan dan kesabaran mesti dimiliki supaya kita mampu memperoleh hidayah taufiq dari Allah untuk menjalankan perintah dan mampu meninggalkan laranganNya.

Mensyukuri nikmat umur dimulai dari kerja hati yakni membenarkan dan meyakini dalam hati bahwa kita diberi umur yang akan diminta pertanggung jawaban. Mengapa? Karena dalam umur itu ada penggunaan hati, fikir,  ilmu, dan harta, nikmat keluarga, nikmat bekerja, nikmat bernafas dan sebagainya.

Mensyukuri nikmat waktu juga dilakukan dengan ucapan lisan kita berupa kata syukur alhamdulillah, terima kasih, ditambah perkataan yang baik, zikrullah dsb.

Mensyukuri nikmat waktu lainnya adalah dengan mengajak orang lain bersyukur, memberikan apa yang bisa kita berikan berupa nasehat, harta, ilmu, ketrampilan, atensi, senyum, doa dll.

Mempertanggungjawabkan nikmat umur

Nabi Muhammad pernah memberitahu para sahabat beliau bahwa pada hari kiamat nanti kita tidak bisa bergerak sebelum ditanya tentang empat hal yakni untuk masa muda kita manfaatkan, untuk apa nikmat ilmu digunakan dan dari mana harta yang kita peroleh dan untuk apa digunakan.

Di sinilah kita akan menyesal. Mengapa? Karena masa muda kita kebanyakan digunakan untjk hal sia-sia dan banyak bermaksiat kepada Allah. Demikian jug dengan nikmat ilmu. Kebanyakan kita akan menyesal. Kenapa? Karena kebanyakan kita tidak beramal sesuai dengan ilmu yang kita miliki. Kita tahu ilmu solat, tetapi tidak dipedomani. Kita ada ilmu sedekah tetapi jarang sedekah dll.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline