Setiap manusia berhak untuk mendapatkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan yang baik dimulai sejak usia dini sehingga dapat menumbuhkan kepribadian serta potensi yang ada pada diri anak. Salah satu pendidikan awal yang didapatkan anak usia dini yaitu taman kanak-kanak. Taman kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan bagi anak usia dini pada usia 4-6 tahun.
Anak pada jenjang usia 0-6 tahun adalah sosok individu yang sedang berproses dalam perkembangannya dengan pesat dan fundamental bagi kehidupannya karena perkembangan anak dimasa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulus yang diberikan sejak usia dini ini. Dalam Permendikbud 146 tahun 2014 aspek pengembangan yang harus dijadikan pembelajaran pada anak usia dini adalah aspek agama dan moral, kognitif, fisik-motorik, social emosional, seni dan bahasa.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi setiap orang. Melalui bahasa seseorang dapat mengembangkan kemampuan sosialnya dengan orang lain. Disamping itu bahasa merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Sehingga bahasa merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam proses perkembangan anak.
Aspek perkembangan bahasa pada anak usia dini telah ditentukan indikatornya melalui (STPPA) yang tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014 sesuai dengan tingkat usia. STPPA pada aspek perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun dalam pengenalan keaksaraan meliputi: mengenal simbol-simbol, mengenal suara-suara hewan/benda yang ada di sekitarnya, membuat coretan yang bermakna, meniru (menuliskan dan mengucapkan) huruf A-Z.
Dalam perkembangan bahasa, pengenalan huruf merupakan tahapan perkembangan bahasa anak yang penting dan sudah harus dilakukan sejak usia dini. Menurut Darjowidjojo (Rahmah dkk, 2023) kemampuan mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu mengenai bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak mengenal ciri-ciri dan bentuk dari masing-masing huruf. Selain itu menurut team dafa publishing (Karoma, 2019) ada beberapa Langkah yang tepat dalam mengajari anak mengenal huruf yaitu: (1) memperkenalkan macam bentuk garis (2) menunjuk berbagai macam bentuk geometri (3) menyebutkan bunyi huruf dengan menarik (4) menyebutkan nama huruf abjad (5) menunjuk nama huruf abjad (6) menurutkan huruf abjad (7) mengenal konsep huruf vocal. Maksud dari teori tersebut dalam mengajarkan anak untuk mengenal huruf ada beberapa Langkah seperti, mengenalkan terlebih dahulu bentuk garis, menunjuk, menyebutkan dan mengurutkan.
Kemampuan mengenal huruf merupakan kemampuan yang terlihat sederhana, tetapi kemampuan ini harus dikuasai oleh anak karena pengenalan terhadap huruf termasuk modal awal memiliki keterampilan membaca (Tiningsih dan Emi, 2020). Membaca sangat penting bagi anak. Karena anak yang gemar membaca akan mempunyai kebahasaan yang tinggi.
Dalam mengoptimalkan pengenalan huruf kepada anak, perlu adanya bimbingan oleh guru dan juga lingkungan keluarga. Namun pada kenyataannya banyak anak mudah merasa bosan dalam belajar. Hal ini disebabkan pembelajaran terkesan monoton dan menggunakan media pembelajaran yang kurang dapat meningkatkan daya Tarik dan konsentrasi anak terhadap pembelajaran.
Media kartu huruf merupakan salah satu contoh pembelajaran inovatif yang dapat dilakukan oleh guru di kelas. Pembuatan media ini juga sangat mudah. kita bisa mendesain kartu hurufnya melalui platform canva. Di dalamnya banyak template yang bisa kita gunakan dan tentunya dilengkapi gambar-gambar yang bisa menarik minat belajar anak.
Cara membuatnya:
- Buka canva.com
- Pilih “buat desain”
- Klik “ukuran khusus”
- Tuliskan ukuran kartu huruf sesuai yang diinginkan
- Klik “buat desain baru”
- Desain kartu huruf sesuai yang diinginkan
- Tambahkan gambar yang menarik untuk anak
- Jika sudah selesai bisa di download desainnya
- Cetak kartu huruf
Contoh kegiatannya adalah guru mengajak bermain anak dengan mengangkat 1 kartu huruf, kemudian tanyakan pada anak ada gambar apa dalam kartu huruf tersebut. Misalkan gambar Jambu, selanjutnya anak akan menebak huruf awal dari kata jambu adalah huruf J.
Langkah-langkah penerapan bermain kartu huruf adalah:
- Guru menunjukkan 1 kartu huruf
- Anak menjawab sesuai dengan gambar yang dilihat pada kartu huruf
- Anak menebak huruf awal pada gambar tersebut