Lihat ke Halaman Asli

Supiati Abdullah S Ag MSos

Penyuluh Agama Madya Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh

Kuah Beulangong, Simbol Kekayaan Rempah dan Kehangatan Tradisi

Diperbarui: 3 Desember 2024   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt

Kuah Beulangong, Simbol Kekayaan Rempah dan Kehangatan Tradisi Aceh

Aceh, sebuah provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia, dikenal dengan julukan Serambi Mekah. Selain karena warisan budaya yang kaya, Aceh juga terkenal dengan kuliner yang memikat hati. Salah satu hidangan ikonik dari Aceh adalah Kuah Beulangong. Lebih dari sekadar makanan, Kuah Beulangong melambangkan kebersamaan, kekayaan rempah, dan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Sebenarnya, Kuah Beulangong adalah hidangan yang bisa dianggap elit, karena daging dan bumbu rempah yang digunakan begitu mahal. Namun, hampir tidak ada masyarakat Aceh yang belum merasakan kelezatannya. Hidangan ini menjadi bagian dari budaya yang menyatukan, meskipun hanya disajikan pada acara-acara tertentu.

Harmoni Rempah dan Sejarah Kuliner Aceh

Masakan Aceh dikenal karena penggunaan rempah-rempah yang melimpah, yang menjadi inti dari setiap rasa. Perpaduan rempah lokal dengan pengaruh India memberikan cita rasa yang khas dan sulit ditemukan di tempat lain. Kuah Beulangong adalah contoh sempurna dari perpaduan dua budaya ini. Rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, jahe, lengkuas, cabai, bawang merah, bawang putih, dan kelapa sangrai bersatu padu dalam harmoni yang membangkitkan selera.

Sejarah Aceh sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di dunia menjadikan rasa masakannya kaya akan pengaruh luar, yang kemudian diserap dan dipadukan dengan kearifan lokal. Kuah Beulangong adalah bukti nyata bagaimana kuliner bisa merekam perjalanan budaya dan menjadi bagian dari identitas suatu daerah.

Proses Memasak yang Sarat Nilai Gotong Royong

Kuah Beulangong lebih dari sekadar hidangan lezat, ia adalah simbol dari kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat Aceh. Hidangan ini biasanya disajikan pada acara besar seperti kenduri, pernikahan, atau perayaan adat. Proses memasaknya melibatkan banyak orang, mulai dari menyiapkan bahan, mengaduk kuah, hingga menikmati bersama-sama.

Kata "beulangong" merujuk pada kuali besar yang digunakan untuk memasak hidangan ini. Bayangkan aroma rempah yang menguar dari kuali besar, dengan kuah yang direbus perlahan selama berjam-jam. Semua bahan bercampur sempurna, menciptakan kuah kental yang meresap ke dalam potongan daging sapi atau kambing. Nangka muda atau pisang kapok muda juga ditambahkan untuk memberikan dimensi rasa yang unik dan membuat Kuah Beulangong semakin istimewa.

Rasa yang Tak Tertandingi

Keistimewaan Kuah Beulangong terletak pada rasa yang kompleks namun seimbang. Pedas, gurih, dan sedikit manis berpadu dengan aroma rempah yang kuat, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Setiap gigitan daging yang lembut dan kaya rasa menjadi bukti kesabaran dan keahlian dalam memasak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline