Menonton Liga 3 Zona Jabar Seri 1 2019, antara Depok United versus Persebam FC Bogor, tak kalah seru dengan laga Liga 2 dan Liga 1 PSSI.
Bermain terbuka dan penuh percaya diri sejak menit pertama dibunyikan wasit, sebagai tuan rumah, "Laskar Depok" Depok United harus puas berbagi angka 2-2 dengan tamunya Persebam FC Bogor, di Stadion Mahakam, Depok, Kamis (22/8/2019) dalam lanjutan Liga 3 Zona Jabar seri 1.
Sejatinya, secara keseluruhan, penampilan tim penerus Persikad ini, bermain taktis dan cukup terorganisir, sayang saat Laskar Depok terus mengepung Persebam yang bermain dengan sistem parkir bus, dan memiliki kelebihan unggul teknik individu, justru mampu memperdaya anak-anak Depok dengan unggul dua gol terlebih dahulu.
Dengan strategi serangan balik, gol pertama Persebam terbilang cukup cerdik memanfaatkan kesalahan antisipasi pemain belakang Laskar Depok di awal babak pertama.
Alih-alih dapat segera manyamakan kedudukan, gawang Depok United justru kembali jebol di awal babak kedua. Gol ini juga cukup cerdik, karena gol tercipta dari tendangan jarak jauh yang menusuk di tiang jauh, tanpa mampu dijangkau penjaga gawang.
Merasa di atas angin, Persebam justru terus meningkatkan tempo permainan dan mulai berani tampil terbuka dan menyerang.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan dengan baik oleh Laskar Depok. Terbukti dua gol penyeimbang pun lahir. Gol pertama melalui titik putih dan gol kedua melalui sudulan kepala hasil sepak pojok.
Di sisa waktu, kedua tim sama-sama ngotot tak mau kalah. Jual beli serangan sama-sama saling merepotkan sektor belakang kedua tim karena, keduanya sama-sama bermain terbuka.
Andai saja, anak-anak Laskar Depok bermain penuh konsentrasi sejak awal. Lalu, pelatih juga tidak salah memasang komposisi pemain dan strategi penyerangan, maka lawan tidak akan pulang membawa angka.
Beruntung, Depok United yang dimotori mantan penggawa Persikad, Suheri dan Radja, cukup dapat mengendalikan diri dan tempo permainan.
Kendati dalam posisi tertinggal 0-2 terlebih dahulu, sang kapten Suheri yang sangat pas berposisi sebagai gelandang bertahan, plus Radja sebagai pengatur serangan, akhirnya dapat memompa semangat rekan-rekannya hingga memecah kebuntuan, akhirnya lawan gigit jari karena kedudukan akhir sama kuat 2-2.